Terregra Asia Cari Mitra Garap PLTMH Senilai US$90 Juta

CNN Indonesia
Selasa, 16 Mei 2017 13:02 WIB
Beberapa perusahaan multinasional dijajaki untuk kerja sama membangun empat Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) di Sumatera Utara.
Beberapa perusahaan multinasional dijajaki untuk kerja sama membangun empat Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) di Sumatera Utara. (CNN Indonesia/Dinda Audriene Muthmainah)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Terregra Asia Energy Energy Tbk (TGRA) menjajaki kerja sama dengan beberapa perusahaan multinasional untuk membangun empat proyek Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) di Sumatera Utara dengan total kapasitas 36 megawatt (MW).

Wakil Direktur Utama Terregra Asia Energy Lasman Citra menyatakan, beberapa perusahaan tersebut terbilang perusahaan besar. Sehingga, dirinya belum bisa membocorkan pihak mana saja yang ingin bekerja sama dengan Terregra Asia.

"Untuk proyek itu kami masih mayoritas, tapi ada perusahaan yang melakukaan pendekatan, belum bisa dibilang," kata Lasman, Selasa (16/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia berharap, penjajakan tersebut dapat rampung dalam waktu dekat. Sehingga, dapat dilakukan Memorandum of Understanding (MoU) oleh Terregra Asia dan beberapa perusahaan multinasional tersebut.

"Mereka itu seperti Perusahaan Listrik Negeri (PLN), tapi dari luar," jelasnya.

Sementara itu, total dana yang dibutuhkan untuk membangun empat PLTMH tersebut sebesar US$70 juta-US$90 juta.

Direktur Keuangan Terregra Asia Kho Sawilek menjelaskan, sebagian besar dana tersebut nantinya menggunakan pinjaman dari lembaga pembiayaan dan perbankan. Namun, untuk proporsinya sendiri perusahaan belum menghitung detil.

"Saat ini masih proses untuk target pembangunan. Saat waktu selesaikan pembangunan kami akan utamakan perbankan dulu, nanti opsi kedua adalah lembaga keuangan lainnya," papar Kho.

Kho menyebut, lembaga pembiayaan dan perbankan tersebut dari lokal dan asing. Sementara, untuk target pendanannya sendiri sekitar 1,5 tahun.

Seluruh kontrak PLTMH ini termasuk dalam Engineering, Procurement, dan Construction (EPC). Sehingga, proses pendanaan awal akan dibiayai oleh kontraktor.

"Jadi nanti kalau sudah selesai baru kami take over, di situ pendanaan dilanjutkan," imbuhnya.

Perusahaan menargetkan proyek PLTMH dapat selesai pada 2019 mendatang. Untuk pembangunannya sendiri, Kho memastikan akan dilakukan tahun ini.

Sementara, Lasman menyebut, pinjaman yang akan ditarik dari lembaga keuangan dan perbankan sebesar 70 persen-80 persen, tergantung dari ukuran proyeknya.

"Variasi, belum ada penarikan di bank. Posisi utang kami baru Rp10 miliar," jelas Lasman.

Menurut Lasman, empat proyek PLTMH ini termasuk dalam proyek pembangunan pembangkit listrik hingga 300 MW. Lasman menghitung, estimasi dana yang akan dibutuhkan untuk pembangunan pembangkit listrik 300 MW itu mencapai US$600 juta.

"Harapan terealisasi lima sampai tujuh tahun. Ini valuasi kan masih rendah karena baru berdasar empat proyek jadi kalau investor mau investasi, bisa masuk sekarang," papar Lasman.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER