Jakarta, CNN Indonesia -- Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai keputusan lembaga pemeringkat internasional, S&P menaikkan peringkat Indonesia menjadi layak investasi akan menarik dana asing masuk ke dalam negeri. Soalnya, peringkat layak investasi menjadi salah satu acuan bagi manajer investasi asing menanamkan duitnya pada suatu negara.
Direktur Utama BEI Tito Sulistio memprediksi, aliran dana asing akan semakin deras membanjiri dalam negeri. "Saya pernah ketemu dengan manajer investasi Jepang, dia bilang belum bisa masuk ke suatu negara kalau tidak
investment grade (layak investasi),” ujarnya mengutip ANTARA, Sabtu (20/5).
Tak cuma itu, ia menuturkan, kenaikan peringkat juga dapat mendorong suku bunga menurun yang akhirnya dapat memicu investor menempatkan dananya ke pasar saham. Nah, apabila saham diburu, maka harga saham semakin naik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di mana-mana, ketika suku bunga turun, pasar modal akan naik," kata Tito.
Setelah kenaikan peringkat itu, lanjut dia, BEI memiliki tugas tambahan, yakni menambah jumlah instrumen investasi di pasar modal. Salah satu instrumen yang menjadi perhatiannya, yakni produk derivatif
structured warrant.
Sementara itu, Direktur Panin Asset Management, Rudiyanto menggungkapkan bahwa setelah kenaikan peringkat Indonesia oleh S&P, maka indeks harga saham gabungan (IHSG) di BEI diproyeksikan menembus level 6.000 poin dalam waktu dekat.
"Valuasi kami, jika S&P tidak menaikan peringkat harga wajar IHSG berada di level 6.000 poin. Jika naik maka akan menembus level itu," terang dia.
S&P menempatkan Indonesia pada
Investment Grade dengan menaikkan peringkat utang Indonesia pada level BBB- dengan
outlook stabil dari posisi sebelumnya BB.