Agung Podomoro Incar Pra Penjualan Rp1,2 Triliun di Medan

CNN Indonesia
Jumat, 19 Mei 2017 17:27 WIB
PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) menargetkan marketing sales hingga Rp1,2 triliun untuk proyek Podomoro City Deli Medan (PCDM) hingga akhir tahun ini.
PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) menargetkan marketing sales hingga Rp1,2 triliun untuk proyek Podomoro City Deli Medan (PCDM) hingga akhir tahun ini. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) menargetkan dapat meraih pra penjualan (marketing sales) hingga Rp1,2 triliun untuk proyek Podomoro City Deli Medan (PCDM) hingga akhir tahun ini.

PCDM merupakan kawasan terpadu (mixed used) yang berlokasi di Medan dan dilengkapi dengan rumah tapak, apartemen, pusat perdagangan atau perbelanjaan, hotel, dan taman hijau.

AVP Marketing PCDM Suyenti Lokat menjelaskan, hingga akhir tahun lalu pra penjualan hingga akhir tahun lalu berkisar Rp900 miliar. Perusahaan optimistis penjualan akan semakin semarak dengan membaiknya iklim investasi di sektor properti.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tentu harus optimistis dibandingkan dengan tahun lalu. Kami naikkan tahun ini," ungkap Suyenti, Jumat (19/5).

Suyenti menambahkan, terdapat tujuh menara yang dibangun di area PCDM yang terdiri dari gedung perkantoran, apartemen, dan kondominium. Kemudian dibawah gedung tersebut dibangun mall. Penampakan dari PCDM terbilang sama seperti Central Park di kawasan Jakarta.

Menurut Suyenti, terdapat 3 ribu unit dalam tujuh menara tersebut. Manajemen mengklaim, hingga kuartal pertama tahun ini penjualan apartemen sendiri sudah mencapai 85 persen dan kondominium 65 persen. Sementara, untuk gedung perkantoran baru dipasarkan.

"Animonya luar biasa sekali di luar kota, Medan termasuk kota transit juga, sehingga tidak kalah penjualannya dibandingkan Jakarta," jelas dia.

Sementara, total pendapatan proyek PCDM sendiri telah mencapai Rp7,3 triliun. Angka itu tidak termasuk pusat perbelanjaan karena perusahaan hanya akan menyewakan unit untuk tenant.

Dari segi pembayarannya sendiri, mayoritas pembeli lebih memilih menggunakan sistem tunai bertahap dibandingkan dengan sistem Kredit Pemilikan Apartemen (KPA). Seperti diketahui, dengan pembayaran sistem tersebut maka pembeli tidak akan dikenakan bunga.

"Banyak yang cicil bertahap, ya kalau KPA hanya 5 persen hingga 10 persen. Tapi kalau mereka beli melalui perusahaan biasanya melalui bank, kami juga kerja sama dengan Maybank dan Bank UOB," papar Suyenti.

Asal tahu saja, proyek ini dibangun diatas lahan seluas 5,2 hektare (ha). Perusahaan berharap seluruh pembangunan di PCDM dapat selesai pada 2019 mendatang. Menurut Suyenti, kondominium akan selesai lebih dulu dan diikuti tiga menara pusat perbelanjaan.

"Ini bertahap, tidak mungkin sekaligus," pungkas Suyenti.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER