ADB: Indonesia Punya Modal Genjot Investasi

CNN Indonesia
Rabu, 24 Mei 2017 13:05 WIB
Perbaikan kemudahan berusahadan peringkat layak investasi dari Standard and Poor’s (S&P) dinilai menjadi peluang Indonesia menggenjot investasi.
Asian Development bank (ADB) menilai, pemerintah pusat dan daerah harus bersinergi lebih baik lagi agar sejumlah penyerdehanaan perizinan yang telah dituangkan dalam paket kebijakan ekonomi dapat terimplementasi lebih baik lagi. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) menilai, Indonesia memiliki peluang besar untuk meningkatkan peran investasi dalam mengejar target pertumbuhan ekonomi. Tahun ini, Indonesia menargetkan dapat mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen dan meningkat ditahun depan dikisaran 6,1 persen.

Perwakilan ADB untuk Indonesia, Winfried F. Wicklien menilai peluang tersebut, yakni perbaikan peringkat kemudahan berusaha (Easy of Doing Business/EoDB) dan peringkat layak investasi yang diberikan lembaga pemeringkat, Standard and Poor’s (S&P) kepada Indonesia pada pekan lalu.

“Pekan lalu merupakan pekan terbesar bagi Indonesia di sisi investasi dengan adanya kenaikan peringkat dari S&P. Artinya, keseimbangan fiskal dan moneter Indonesia mampu menciptakan iklim investasi yang baik,” ujar Wicklien di kantor ADB Indonesia, Rabu (24/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara dari sisi peringkat kemudahan berusaha, Indonesia di tahun lalu berhasil melompat jauh dari peringkat 116 ke peringkat 91 atau mampu loncat sebanyak 15 peringkat hanya dalam kurun waktu satu tahun. Presiden Joko Widodo pun menargetkan dapat mencapai peringkat 40 besar pada 2019 mendatang.

Hal tersebut, menurut Wicklien, menjadi modal yang baik untuk Indonesia untuk meningkatkan investasi. Apalagi jika Indonesia mampu menaikkan kembali peringkat kemudahan berusaha. Aliran dana segar dari investor pun niscaya akan banjir ke tanah air.

“Dengan apa yg terjadi pada Indonesia di pekan lalu, akan mempermudah bisnis dan investasi di Indonesia,” katanya.

Untuk itu, ADB menilai, pemerintah pusat dan daerah harus bersinergi lebih baik lagi agar sejumlah penyerdehanaan perizinan yang telah dituangkan dalam paket kebijakan ekonomi dapat terimplementasi lebih baik lagi.

“Ini bagus, tapi saya pikir masih banyak yang harus ditingkatkan. Ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan khususnya kepada pemerintah daerah,” imbuhnya.

Seperti diketahui, pada pekan lalu, S&P resmi menaikkan peringkat Indonesia dari ‘BB+’ menjadi ‘BBB-’ atau layak investasi. Dengan demikian, saat ini, Indonesia telah mengoleksi status layak investasi dari tiga lembaga pemeringkat, yakni S&P, Moody’s dan Fitch.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER