Jakarta Punya Kartu Pembayaran Mirip 'Octopus' Tahun Ini

CNN Indonesia
Jumat, 26 Mei 2017 17:16 WIB
Kartu pembayaran tersebut akan sama seperti kartu Octopus di Hongkong yang dapat membayar semua moda transportasi di Jakarta dan berbeda dari uang elektronik.
Kartu pembayaran moda transportasi terintegrasi yang disiapkan Badan Pengelola Transportasi Jakarta (BPTJ) akan akan diterbitkan dan dikelola oleh konsorsium operator, berbeda dengan kartu uang elektronik yang diterbitkan oleh bank. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pengelola Transportasi Jakarta (BPTJ) menargetkan kartu pembayaran moda transportasi terintegrasi atau connection card, bisa diluncurkan bersamaan dengan peluncuran Kereta Bandara Soekarno-Hatta pada pertengahan tahun ini. Connection card merupakan upaya integrasi moda transportasi yang berkelanjutan dalam hal sistem pembayaran.

"Standard (kartu) dan sebagainya telah kami siapkan. Mudah-mudahan pada waktu nanti kereta bandara diresmikan, kartu ini sudah bisa diluncurkan,"tutur Kepala BPTJ Elly Adriani Sinaga di kantor BPTJ, Jumat (26/5).

Elly mengungkapkan, kartu transportasi itu bisa digunakan untuk membayar berbagai moda mulai dari kereta commuter Jabodetabek, bus Transjakarta, MRT, LRT, hingga kereta bandara. Hal itu serupa dengan produk kartu Octopus di Hongkong dan Suica di Jepang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita kan sebentar lagi memiliki MRT, LRT, dan kereta bandara, ini akan kita satukan semuanya sehingga masyarakat punya one card for all, satu kartu untuk semua," ujarnya.

Dengan adanya kartu transportasi, promosi yang melibatkan antar moda di Jabodetabek bisa dilakukan. "Misalnya, dengan Rp5 ribu, masyarakat bisa keliling Jakarta menggunakan moda transportasi apa saja," ujarnya.

Selain itu, sebagai kartu pembayaran, kartu itu juga bisa digunakan untuk pembayaran di merchant retail.

Saat ini, lanjut Elly, pihaknya masih berkoordinasi dengan Bank Indonesia (BI). Rencananya, kartu tersebut akan diterbitkan dan dikelola oleh konsorsium operator, berbeda dengan kartu uang elektronik yang diterbitkan oleh bank.

"Sekarang ini, antara KCJ (PT KAI Commuter Jabodetabek) dan PT Transjakarta kan masih belum satu. Nanti mereka, operator angkutan umum ini, akan membentuk konsorsium, untuk mengelola (kartu)," ujarnya.

Secara terpisah, PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) mendukung upaya pemerintah untuk mengembangkan dan mengintegrasikan moda transportasi, baik dari sisi sistem pembayaran maupun fisik.

Direktur Utama KCJ Muhammad Fadhil mengungkapkan kartu pembayaran moda transportasi memiliki karakteristik proses bisnis berbeda dengan kartu uang elektronik yang diterbitkan oleh perbankan. Dari segi sistem, kartu transportasi harus cepat sehingga tidak menimbulkan antrean panjang dan lama bagi penumpang.

Selain itu, berbeda dengan kartu uang elektronik yang diterbitkan oleh perbankan, dengan kartu transportasi operator bisa lebih cepat dalam mengumpulkan data transportasi penumpang.

"Kalau menggunakan kartu bank, setelmen dan verifikasi data dilakukan di bank yang bersangkutan, tidak langsung ke operator," ujar Fadhil kepada CNNINdonesia.com.

Sejauh ini, rencana penerbitan kartu transportasi masih dibicarakan antar operator. Karenanya, Fadhil tidak bisa memastikan soal rencana pembentukan konsorsium untuk menerbitkan kartu transportasi itu.

"Kami belum sampai diskusi soal konsorsium. Ini masih pendalaman soal persepsi, diskusi teknis," ujarnya.

Kendati demikian, Fadhil memastikan kartu uang elektronik perbankan yang saat ini beroperasi nantinya tetap bisa digunakan meskipun operator telah menerbitkan connection card"Pasti tetap bisa digunakan," ujarnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER