Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan lonjakan harga pangan dan transportasi selama bulan Ramadan hingga menjelang hari raya Idul Fitri akan mengerek laju inflasi lebih tinggi dari sasaran.
Kepala BPS Suharyanto menilai, pemerintah perlu memperhatikan sektor transportasi yang berpotensi menjadi biang keladi tingginya inflasi selama bulan Juni mendatang. Hal ini berhubungan dengan tradisi masyarakat Indonesia yang kerap mudik atau kembali ke kampung halaman untuk merayakan hari raya Idul Fitri.
"Kita perlu mengantisipasi untuk transportasi yang biasanya juga mengalami kenaikan. Jadi untuk bulan ini kita memang harus agak hati-hati, masih ada pengaruh listrik pasca bayar dan transportasi juga perlu betul-betul dijaga agar harga tiket tidak melambung," ujarn Suharyanto di Jakarta, Jumat (2/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Statistik Harga Yunita Risanti menambahkan, pemerintah perlu memantau harga tiket untuk angkutan udara yang kerap melonjak tinggi menjelang Lebaran. Harga tiket pesawat, menurut dia, kerap mengalami kenaikan jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan moda transportasi lainnya seperti kereta api maupun kapal laut.
"Karena sekarang ini kenaikannya cenderung tidak signifikan antara naik kereta atau pesawat. Tapi kalau permintannya semakin naik, seharusnya pemerintah sudah menentukan tarif tertinggi untuk harga itu," pungkasnya.
Mei lalu, BPS mencatat kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan mengalami inflasi sebesar 0,23 persen.
Selain harga transportasi, pemerintah juga tetap perlu mewaspadai kenaikan harga pangan. Pada Mei lalu, BPS mencatat harga pangan menjadi penyebab utama inflasi dengan sumbangan sebesar 0,85 persen atau berkontribusi 0,17 persen terhadap Mei sebesar 0,39 persen.
Lonjakan tersebut menurut BPS, kemungkinan masih bisa terjadi pada bulan ini lantaran permintaan kebutuhan masyarakat akan pangan yang cenderung meningkat selama hari raya. Untungnya, menurut Suharyanto, pemerintah telah mengantisipasinya dengan menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) pada beberapa komoditas pangan.
Adapun berdasarkan pantauan BPS, pada minggu terakhir Mei dan awal Juni, harga pangan khususnya komoditas gula pasir, bawang merah, cabai rawit dan tomat sayur justru tercatat mulai menurun.
"Pasti permintaan bahan makanan di bulan Juni akan naik. Tapi dengan berbagai upaya pemerintah, harga-harganya masih terkendali sehingga inflasinya tidak tinggi," ungkapnya.