ANALISIS

Menakar Calon Wasit Jasa Keuangan Indonesia

CNN Indonesia
Kamis, 08 Jun 2017 12:55 WIB
Perebutan kursi orang nomor satu di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan berakhir hari ini, setelah rampungnya uji kelayakan dan kepatutan oleh DPR.
Perebutan kursi orang nomor satu di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan berakhir hari ini, setelah rampungnya uji kelayakan dan kepatutan oleh DPR. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perebutan kursi orang nomor satu di lembaga pengatur dan pengawas sektor jasa keuangan di Indonesia akan berakhir hari ini, Kamis (8/6). Tepatnya, setelah Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyelesaikan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) terhadap 14 calon Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK).

Bersamaan dengan penetapan OJK-1, DPR juga akan mengumumkan enam orang lainnya untuk menjabat sebagai DK OJK Periode 2017-2022. Selanjutnya, tujuh orang yang direstui DPR akan dikembalikan ke Presiden Jokowi untuk diangkat, paling lambat pada 18 Juli 2017 dan dilantik oleh Mahkamah Konstitusi (MK) pada 20 Juli 2017 mendatang.

Dalam pertarungan OJK-1, nama Wimboh Santoso boleh jadi paling disorot. Sebab, kekuatan Wimboh diprediksi mampu mengantarkannya menduduki kursi yang saat ini masih diduduki Muliaman D. Hadad, Ketua DK OJK Periode 2012-2017. Bahkan, Wimboh disebut sebagai jawaban dari tantangan yang akan dihadapi OJK dalam lima tahun ke depan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ekonom Yanuar Rizky melihat, tantangan besar bagi OJK sebenarnya belum membayangi kepengurusan periode saat ini, yang dipimpin oleh Muliaman. Sebab, pada periode pertama, OJK masih dapat pemakluman 'adaptasi' atas pengaturan, pengawasan hingga pengembangan sektor keuangan di Tanah Air.

Namun, tantangan besar rupanya sudah siap menghantui OJK periode kedua. Mungkin, istilah 'lebih sulit mengembangkan daripada memulai' cocok disampaikan kepada para DK OJK periode kedua yang terpilih nanti. Tapi, latar belakang Wimboh diperkirakan cukup mampu menjawab tantangan ini.

Menakar Calon Wasit Jasa Keuangan IndonesiaWimboh Santoso. (CNN Indonesia/Dinda Audriene Muthmainah)
Setidaknya, ada tiga hal yang membuat Wimboh lebih memiliki peluang jadi OJK-1, ketimbang rivalnya, Sigit Pramono. Pertama, terkait tantangan sektor keuangan, Yanuar menilai, tantangan utama OJK periode kedua adalah sisi makroprudensial, namun pada ujungnya, ketua baru diharapkan juga cakap menyelesaikan permasalahan mikro, terutama dalam hal pendalaman sektor keuangan dan manajemen risiko.

"Postur dana beredar kita itu limbah dari kebijakan moneter negara maju, kita membutuhkan seseorang yang memahami makroprudensial. Wimboh sudah lama di Bank Indonesia (BI), pernah di moneter dan pengaturan perbankan. Dia menguasai sisi makroprudensial," ujar Yanuar saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (7/6).

Adapun Wimboh memiliki latar belakang sebagai komisaris utama PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sejak 2015 lalu. Sebelumnya, Wimboh menjabat sebagai direktur eksekutif International Monetary Fund (IMF), kepala perwakilan BI di New York, direktur Direktorat Pengaturan Perbankan BI pada 2010-2012.

Kedua, pengembangan mikro. Yanuar bilang, saat ini sisi pendanaan masih bertumpu pada perbankan. Dengan kemampuan melahirkan kebijakan di sektor perbankan, Wimboh diperkirakan mampu menangani hal ini. Tinggal pekerjaan rumah bagi Wimboh adalah menggenjot kemampuan jasa keuangan lainnya, seperti pasar modal dan asuransi.

"Harus punya konsep bagaimana dari Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan diintergrasi dan dikohesikan agar bisa masuk ke pasar modal, lalu dampaknya pada asuransi juga," kata Yanuar.

Ketiga, OJK-1 juga harus mumpuni untuk menghadapi tantangan politik di negeri ini. Preferensi, dinilai Yanuar, tak lepas dari kriteria memilih Ketua DK OJK, apalagi di tahap final seleksi petinggi OJK bermuara pada kecakapan berkomunikasi politik.

"Hampir seluruh DK OJK sebelumnya rontok. Saya melihat, sedari awal, preferensi dari para elite, seperti Menteri Keuangan, Gubernur BI hingga Presiden, secara politik mengarah ke Wimboh. Mungkin kalau Muliaman tidak gugur, itu seru karena petahana tentu punya pengalaman komunikasi politik," jelasnya.

HALAMAN:
1 2 3
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER