Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengaku, menaruh harapan besar kepada Ketua Dewan Komisioner (DK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terpilih, Wimboh Santoso soal keinginan pemerintah agar bunga bank turun.
Mantan Gubernur Bank Indonesia periode 2010-2013 itu berharap, perbankan Indonesia bisa mengalami era suku bunga murah. Wimboh merupakan mantan anak buah Darmin yang pernah memegang jabatan Direktur Direktorat Pengaturan Perbankan BI periode 2010-2012.
"Tadi itu ngobrol doang yang antara lain kami obrolkan supaya dulu yang kami sudah usahakan waktu di BI sama-sama, bagaimana mendorong bunga pelan-pelan turun. Nggak bisa radikal, tapi memang itu harus turun," tutur Darmin di kantornya, Jumat (9/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Darmin mengenang, ketika dirinya bertugas di bank sentral dulu, ia dan Wimboh sempat menelurkan aturan Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK). SBDK itu yang hingga kini digunakan oleh bank sebagai acuan dalam menentukan suku bunga kredit kepada debitur.
Bahkan, ia melanjutkan, tak segan-segan untuk memanggil pihak bank apabila diketahui masih mematok bunga tinggi di tengah tren penurunan bunga.
"Dulu kami buat SBDK dan dilihat satu persatu bank mana yang agak mahal di mana, di pos mana dan sebagainya itu. Lalu, dipanggil satu persatu kenapa itu tinggi, kok orang lain bisa turun, kamu turunin dong, ya memang harus didorong pelan-pelan," imbuhnya.
Darmin mengungkapkan, dengan terpilihnya Wimboh sebagai wasit industri keuangan yang baru, ia bisa menciptakan tren bunga perbankan yang kompetitif jika dibandingkan dengan negara-negara lain. Menurut dia, tingkat bunga pinjaman di Indonesia sudah terlalu mahal.
"Orang lain itu memang inflasinya lebih rendah dengan dua persen, tapi mereka itu tingkat bunga pinjamannya 6 persen. Kami dengan inflasi 3-4 persen tapi bunganya masih 12-13 persen," pungkasnya.