Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah kini mulai mengamati penurunan harga beras setelah sebelumnya mencermati harga bawang merah dan cabai yang mengalami penurunan tajam. Pasalnya, harga beras masih berpotensi terus menurun seiring masih akan adanya panen raya pada sejumlah wilayah di tanah air.
Menteri Perdagangan Enggartiato Lukita menjelaskan, berdasarkan data Bank Indonesia, beras mengalami deflasi sebesar 0,06 persen pada pekan kedua Juni. Untuk itu, Enggar berjanji akan berupaya mengendalikan harga beras agar tak turun lebih dalam, tetapi masih sesuai dengan Harga Eceran Tertentu (HET).
Sebagai informasi, berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 27 Tahun 2017, pemerintah memasang HET beras bagi konsumen di angka Rp9.500 per kg. Sementara itu, HET produsen bagi beras dipatok sebesar Rp7.300 per kg.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang berlebih, cadangan beras
oversupply di atas rata-rata. Sekarang ada deflasi beras nasional sebesar 0,06 persen. Tak hanya beras, rata-rata harga bahan pangan memang tengah turun," kata Enggar di Cipinang, Jakarta Timur, Sabtu (17/6).
Melengkapi ucapan Enggar, Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat mengakui bahwa stok beras yang terdapat di provinsinya bisa menampung konsumsi hingga bulan Desember mendatang. Di Pasar Beras Induk Cipinang saja, saat ini stoknya mencapai 39.670 ton atau di atas ambang batas 30 ribu ton.
Penurunan harga, lanjutnya, memang perlu diwaspadai karena terdapat informasi masih adanya panen raya di beberapa wilayah. Untuk itu, dia berharap bisa segera menjalin kerja sama dengan provinsi lumbung padi nasional agar dapat membantu Perusahaan Umum Badan Usaha Logistik (Perum Bulog) menyerap kelebihan panen.
"Kan katanya akan ada panen raya untuk beras. Jangan sampai harga jatuh supaya petani diuntungkan," paparnya.
Kendati demikian, ia memastikan harga beras di Jakarta masih terbilang aman. Mengutip agregasi harga beras DKI Jakarta di situs infopangan.jakarta.go.id, saat ini harga beras masih di kisaran Rp11 ribu hingga Rp17 ribu per kg. Adapun, penurunan harga terjadi di beras jenis Beras Muncul I yang saat ini dibanderol Rp11.029 per kg, atau turun Rp350 dibanding kemarin.
"Alhamdulilah, harga bahan pangan di Jakarta di bulan ramadan ini cenderung stabil," tambahnya.
Meski ada potensi deflasi, Menteri Pertanian Amran Sulaiman tetap berharap harga beras tak turun tajam agar tak memberatkan petani. Harga beras menurut dia, sudah berhasil bertahan dalam 1,5 tahun terakhir.
Indonesia sendiri menurut dia, saat ini sudah tidak lagi mengimpor beras sejak produksi beras nasional tahun lalu berhasil menyentuh 79,1 juta ton atau melebihi target 75 juta ton.
"Gara-gara tidak impor, Indonesia diapresiasi oleh Food and Agriculture Organization (FAO). Namun, di sisa dua tahun (pemerintahan ini), kami akan lanjutkan sinergi untuk membuat harga pangan membaik," tambahnya.