Antisipasi Serangan Siber, BI Minta Bank Perbarui Sistem TI

CNN Indonesia
Senin, 03 Jul 2017 14:55 WIB
Agus meyakinkan, hingga kini sistem TI industri jasa keuangan di Indonesia masih dalam keadaan aman dan bisa mengantisipasi serangan siber.
Agus meyakinkan, hingga kini sistem TI industri jasa keuangan di Indonesia masih dalam keadaan aman dan bisa mengantisipasi serangan siber. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia (BI) meminta industri perbankan melakukan pengkinian sistem teknologi informasi (TI) untuk mengantisipasi serangan siber (cyber attack). Seperti diketahui, sejak pekan lalu, ancaman virus ransomware Petya menyerang sistem elektronik perusahaan-perusahaan global.

"Semua yang menggunakan aplikasi-aplikasi teknologi agar senantiasa menggunakan versi yang terakhir. Versi yang terakhir biasanya sudah dibekali bentuk-bentuk untuk mencegah terjadinya cyber attack," tutur Gubernur BI Agus DW Martowardojo, Senin (3/7).

Kendati demikian, Agus meyakinkan, hingga kini sistem TI industri jasa keuangan di Indonesia masih dalam keadaan aman dan bisa mengantisipasi serangan siber. Namun demikian, demi keamanan, pelaku industri perbankan diminta tidak lengah, mengingat teknologi terus berkembang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita tidak boleh lengah. Kita harus mempersiapkan diri karena pasti ada bentuk inovasi lain yang bisa mengganggu sistem kita," imbuhnya.

Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) menyatakan, hingga kini belum ada laporan mengenai serangan siber Petya ke sistem perbankan pelat merah. Saat ini, industri memang terus melakukan pengawasan terhadap sistem.

"Biasanya, kalau satu bank kena, bank yang lain akan kena juga. Tetapi, sejauh ini kita belum mendapatkan laporan itu," kata Ketua Himbara Maryono.

Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja menambahkan, perseroan terus menjaga keamanan sistem TI demi menjaga kelancaran kegiatan operasional.

"Kami akan terus jaga. Syukur sampai sekarang tidak ada masalah," pungkasnya.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER