Jakarta, CNN Indonesia -- Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, total emisi surat utang (obligasi) dan sukuk sejak awal tahun hingga awal semester kedua tahun ini mencapai sebesar Rp60,51 triliun.
PH Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 2 BEI Vera Florida menjelaskan, bertambahnya emisi obligasi tersebut, seiring pencatatan obligasi yang dilakukan PT Tiphone Mobile Indonesia. Adapun total emisi obligasi dan sukuk yang diterbitkan sepanjang tahun ini menjadi sebanyak 36 emisi dari 31 emiten.
"Dengan demikian, maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 323 emisi dengan nominal outstanding sebesar Rp334,17 triliun dan 67,5 juta dolar AS yang diterbitkan oleh 108 emiten," jelas Vera, seperti dikutip dari Antara, Selasa (4/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, total surat berharga negara (SBN) yang tercatat di BEI tercatat sebanyak 95 seri dengan nilai nominal Rp1.952,23 triliun dan 200 juta dolar AS. Disamping itu, terdapat Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak delapan emisi senilai Rp3,45 triliun.
Vera pun menjelaskan, Tiphone mencatatkan obligasi berkelanjutan I tahap III tahun 2017 dengan nominal sebesar Rp754,5 miliar. Obligasi tersebut diterbitkan dalam dua seri. Seri A diterbitkan dengan jangka waktu 370 hari senilai Rp514,5 miliar dan seri B diterbitkan dengan jangka waktu 3 tahun senilai Rp231 miliar.
"Hasil pemeringkatan untuk obligasi itu dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) adalah idA (single A)," terangnya.
Sebelumnya, Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat mengatakan bahwa tren pertumbuhan ekonomi nasional menjadi salah satu faktor yang memicu jumlah emisi obligasi terus meningkat.
"Data ekonomi kita bagus, obligasi yang merupakan salah satu produk pasar modal juga diminati pasar," katanya.