BEI Catat Emisi Obligasi Capai Rp60,51 Triliun

CNN Indonesia
Selasa, 04 Jul 2017 06:50 WIB
Emisi obligasi tersebut dilakukan oleh 31 emiten melalui 36 emisi, baik obligasi maupun sukuk.
Hingga saat ini, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 323 emisi dengan nominal outstanding sebesar Rp334,17 triliun dan 67,5 juta dolar AS yang diterbitkan oleh 108 emiten. (REUTERS/Garry Lotulung)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, total emisi surat utang (obligasi) dan sukuk sejak awal tahun hingga awal semester kedua tahun ini mencapai sebesar Rp60,51 triliun.

PH Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 2 BEI Vera Florida menjelaskan, bertambahnya emisi obligasi tersebut, seiring pencatatan obligasi yang dilakukan PT Tiphone Mobile Indonesia. Adapun total emisi obligasi dan sukuk yang diterbitkan sepanjang tahun ini menjadi  sebanyak 36 emisi dari 31 emiten.

"Dengan demikian, maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 323 emisi dengan nominal outstanding sebesar Rp334,17 triliun dan 67,5 juta dolar AS yang diterbitkan oleh 108 emiten," jelas Vera, seperti dikutip dari Antara, Selasa (4/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, total surat berharga negara (SBN) yang tercatat di BEI tercatat sebanyak 95 seri dengan nilai nominal Rp1.952,23 triliun dan 200 juta dolar AS. Disamping itu, terdapat Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak delapan emisi senilai Rp3,45 triliun.


Vera pun menjelaskan, Tiphone mencatatkan obligasi berkelanjutan I tahap III tahun 2017 dengan nominal sebesar Rp754,5 miliar. Obligasi tersebut diterbitkan dalam dua seri. Seri A diterbitkan dengan jangka waktu 370 hari senilai Rp514,5 miliar dan seri B diterbitkan dengan jangka waktu 3 tahun senilai Rp231 miliar.

"Hasil pemeringkatan untuk obligasi itu dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) adalah idA (single A)," terangnya.


Sebelumnya, Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat mengatakan bahwa tren pertumbuhan ekonomi nasional menjadi salah satu faktor yang memicu jumlah emisi obligasi terus meningkat.

"Data ekonomi kita bagus, obligasi yang merupakan salah satu produk pasar modal juga diminati pasar," katanya.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER