PAL Kebanjiran Pesanan Usai Ekspor Kapal Perang

CNN Indonesia
Kamis, 13 Jul 2017 18:22 WIB
PT PAL Indonesia saat ini mengantongi pesanan kapal dari Turki, Malaysia, dan Filipina, serta tambahan pesanan dari TNI Angkatan Laut.
Setelah meraih kontrak pesanan dua kapal perang dari Filipina, PAL tengah mendapat pesanan dari perusahaan energi asal Turki untuk membuat kapal pembangkit listrik. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT PAL Indonesia (Persero) mencatatkan peningkatan pesanan kapal dari dalam negeri maupun luar negeri usai sukses meraih kontrak pesanan dua kapal perang Keno Strategic Sealift Vessel (SSV) senilai US$90 juta dari Filipina.

Direktur Utama PAL Indonesia Budiman Saleh mengatakan, saat ini terdapat pesanan kapal pembangkit listrik yang merupakan hasil kerja sama dengan perusahaan energi asal Turki, Kapowership. Rencananya, kapal tersebut akan dipasarkan di kawasan Asia Pasifik.

PAL Indonesia juga telah mengantongi pesanan kapal tambahan TNI Angkatan Laut untuk dua unit kapal jenis Landing Platform Dock (LPD) dan Kapal Cepat Rudal (KCR) dengan ukuran 45 meter.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selain itu, Malaysia sudah mengajukan pesanan untuk kapal jenis LPD atau Multirole Support Ship (MRSS) dengan diameter 163 meter. Filipina juga menambah pesanan dua kapal SSV, satu kapal SSV untuk hospital ship, dan dua KCR 60 meter," ujar Budiman, di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Kamis (13/7).


Di samping itu, beberapa negara Asia Tenggara juga telah menyampaikan minatnya untuk memesan kapal dari PAL Indonesia. Budiman pun memastikan pengerjaan kapal-kapal tersebut akan tuntas tahun ini.

Guna mengoptimalkan kinerja perseroan, Pal menurut dia, berencana untuk menata kembali (restrukturisasi) keuangan maupun pemasaran. Restrukturisasi menurut dia, salah satunya dilakukan dengan mengubah orientasi pembuatan kapal tak hanya untuk kebutuhan militer, tetapi juga non militer.

"Restrukturisasi dilakukan karena kita tahu potensi yang ada di PT PAL sangat besar dan galangan-galangan kita bisa dikembangkan," ujarnya.

Selain Asia Tenggara, Budiman menambahkan, pasar Afrika juga akan mulai disasar oleh perseroan. Dia menyebut negara seperti Senegal sudah mulai memesan kapal dari Tanah Air.


"Saya gunakan jalur-jalur yang sama seperti yang dilakukan di PT Dirgantara Indonesia. Itu dilakukan Senegal pesan 1 LPD, 2 KCR 45 meter, tambah 3 KCR 60 meter. Kemudian Guinea 2 KCR 60 meter, dan Gabon 2 KCR 60 meter," tukasnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER