Jakarta, CNN Indonesia -- Bank asal Singapura, DBS Bank Ltd menargetkan untuk menyelesaikan akuisisi lini usaha perbankan ritel dan
wealth management milik bank asal Australia, Australia and New Zealand Banking Group (ANZ) pada Februari 2018.
Director of Consumer Banking Bank DBS Indonesia Wawan Salum mengatakan saat ini perusahaan tengah menyiapkan serangkaian hal terkait transfer bisnis ritel ANZ ke tubuh DBS.
Hal itu terkait dengan harmonisasi produk, fasilitas program kesejahteraan karyawan, kelengkapan infrastruktur teknologi informasi, dan persiapan rangkaian pelatihan karyawan.
"Kami tengah berkoordinasi dengan ANZ Indonesia terkait persiapan hal tersebut, diawasi oleh regulator. Proses akuisisi bisnis ritel dan wealth management ANZ oleh Bank DBS Indonesia ditargetkan selesai pada Februari 2018.” kata Wawan melalui keterangan resmi dikutip Sabtu (15/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menambahkan, akuisisi ANZ oleh DBS sebelumnya telah diumumkan pada Oktober 2016 dengan nilai mencapai Sin $110 juta, atau sekitar Rp10 triliun. Akuisisi ini dilakukan terhadap bisnis ritel perbankan dan wealth management di ANZ di lima negara, yaitu di Singapura, Hongkong, China, Taiwan, dan Indonesia
"Melalui aksi korporasi ini, DBS berupaya memperkuat posisi sebagai bank penyedia layanan wealth management terdepan di Asia," imbuhnya.
Sekadar informasi, portfolio bisnis yang diakuisisi DBS di lima negara itu tercatat memiliki nilai deposit sebesar Sin $17 miliar. Lini bisnis di lima negara itu melayani 1,3 juta nasabah yang terdiri dari 1,2 juta nasabah perbankan ritel dan sisanya merupakan nasabah
wealth management.Setelah akuisisi rampung, DBS berharap bisa menambah
assets under management di lini Wealth Management sebanyak Sin $23 miliar.