Menperin: Industri Mamin Perlu Ekspansi Pasar

Christine Novita Nababan | CNN Indonesia
Senin, 17 Jul 2017 07:34 WIB
Sektor mamin dinilai memiliki peranan penting dalam pembangunan industri nasional, kontribusinya terhadap PDB industri non-migas mencapai 32,79 persen.
Sektor mamin dinilai memiliki peranan penting dalam pembangunan industri nasional, kontribusinya terhadap PDB industri non-migas mencapai 32,79 persen. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A).
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengimbau, pelaku industri makanan dan minuman (mamin) nasional untuk memperluas pangsa pasarnya dalam upaya mengerek kinerja salah satu industri andalan ini.

“Pasar domestik dan ekspor masih besar. Yang terpenting, untuk industri mamin juga adalah ketersediaan bahan baku sehingga mendorong investasi terus tumbuh," kata Airlangga mengutip ANTARA, Minggu (16/7).

Airlangga mengatakan, industri mamin perlu melakukan terobosan inovasi produk yang dihasilkan, sehingga dapat diminati oleh konsumen dalam negeri dan mancanegara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Imbauan itu disampaikan pada Pertemuan Anggota dan Halal Bihalal Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI).

Dalam rangka penyiapan SDM industri yang andal, Kementerian Perindustrian berkomitmen menjalankan programnya melalui penyusunan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), pengembangan lembaga pendidikan dan pelatihan, dan pengembangan pendidikan vokasi industri.

"Kami mengapresiasi kepada industri maminyang telah berpartisipasi dan mendukung program kerja sama pembinaan dan pengembangan SMK berbasis kompetensi yang link and match dengan industri di Jawa Timur dan Jawa Tengah," ujarnya.

Program ini akan kembali diluncurkan untuk wilayah Jawa Barat pada 27 Juli 2017 di Cikarang. Diharapkan, berbagai program dan kebijakan strategis bakal meningkatkan pertumbuhan industri mamin.

Maklum, sektor ini dinilai mempunyai peranan penting dalam pembangunan industri nasional, terutama kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) industri non-migas, di mana sumbangan subsektor industri mamin tercatat paling besar dibandingkan subsektor lainnya dengan kontribusi 32,79 persen pada kuartal I 2017.

"Pangsa pasar yang besar ini juga diikuti dengan pertumbuhan yang tinggi pula. Pertumbuhan industri mamin pada kuartal I 2017 mencapai 8,15 persen," imbuh Airlangga.

Hal ini menunjukkan industri mamin mempunyai peranan cukup signifikan dalam memacu pertumbuhan ekonomi nasional yang dilihat dari kontribusi nilai ekspor produk makanan dan minuman, termasuk minyak kelapa sawit pada Januari-Mei 2017 yang tembus US$13,28 miliar.

Capaian tersebut membuat neraca perdagangan yang positif apabila dibandingkan dengan impor produk makanan dan minuman pada periode yang sama sebesar US$3,98 miliar.

"Di samping itu, dapat dilihat dari perkembangan realisasi investasi sektor industri ini sampai dengan kuartal II 2016 sebesar Rp12,1 triliun untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan untuk Penanaman Modal Asing sebesar US$476,32 juta," terang Ailrangga. (bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER