Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) mengklaim telah menyelesaikan satu pengeboran sumur eksplorasi proyek di Bukit Daun, Bengkulu. Sumur yang diberi nama BDN-B/1 ini menempuh kedalaman hingga 3.000 meter setelah mulai digali pada 31 Maret 2017 lalu.
Sekretaris Perusahan PGE Tafif Azimudin mengatakan, perusahaan tengah menyiapkan langkah selanjutnya setelah proses pengeboran tuntas.
"Saat ini, tim dari Proyek Bukit Daun sedang menyiapkan kegiatan selanjutnya, yaitu pengujian potensi cadangan di sumur tersebut," ujarnya dikutip dari siaran pers, Senin (17/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengeboran ini melengkapi sumur sebelumnya yang diberi nama sumur BDN-A/1 yang telah selesai digali pada 22 Februari 2017. Adapun, potensi cadangan sudah diuji, di mana sumur memiliki potensi cadangan terbukti sekitar 5 hingga 7 Megawatt (MW).
"Angka ini masih mungkin bertambah, mengingat proses heating-up sumur tersebut belum selesai," imbuh Tafif.
Proyek Bukit Daun merupakan bagian dari Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Hululais yang berlokasi di Kabupaten Rejang Lebong dan Kabupaten Lebong di Bengkulu.
Proyek ini memiliki 17 kilometer dan diharapkan bisa dikelola oleh PGE dari hulu hingga hilir atau dari sisi pengembangan lapangan uap hingga mengoperasikan pembangkit.
"Pengembangan proyek Bukit Daun diharapkan dapat dilaksanakan dengan skema total proyek, yaitu dari hulu hingga hilir dilaksanakan oleh PGE, mengingat PGE sudah terbukti kemampuannya untuk melaksanakan," terang Tafif.
Sekadar informasi, eksplorasi proyek Bukit Daun sudah dimulai sejak 2015. Diharapkan, proyek ini bisa menyokong Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dengan kapasitas 3x30 MW yang dibangun bertahap mulai 2021 nanti.
Berdasarkan evaluasi kajian survei eksplorasi, Bukit Daun memiliki temperatur reservoir sebesar 280 derajat Celsius dan memiliki estimasi potensi sumber daya panas bumi mencapai 155 MW.
Kapasitas terpasang pembangkit yang dikelola PGE mencapai 532 MW hingga akhir 2016 lalu. Angka ini mencapai 36,98 persen dari kapasitas total PLTP nasional sebesar 1.438,5 MW pada periode yang sama.
(bir)