Pertamina Bangun 2.580 Km Jaringan Pipa Gas Tahun Ini

Gentur Putro Jati | CNN Indonesia
Jumat, 30 Des 2016 22:06 WIB
Dalam 10 tahun terakhir, total investasi yang dikeluarkan Pertamina untuk membangun infrastruktur gas di Indonesia mencapai Rp45,7 triliun.
Dalam 10 tahun terakhir, total investasi yang dikeluarkan Pertamina untuk membangun infrastruktur gas di Indonesia mencapai Rp45,7 triliun. (www.pertagas.pertamina.com)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina (Persero) telah merampungkan pembangunan jaringan pipa gas sepanjang 2.580 kilometer (km) sepanjang tahun ini. Realisasi tersebut menjadikan total investasi yang dikeluarkan perseroan untuk membangun infrastruktur gas di Indonesia menjadi Rp45,7 triliun dalam 10 tahun terakhir.

Wianda Pusponegoro, Vice President Corporate Communication Pertamina menjelaskan selain membangun pipa, tahun ini perusahaan tempatnya bekerja juga telah menyelesaikan pembangunan 89.300 sambungan gas rumah tangga (SR).

“Hingga akhir September 2016, Pertamina telah menyeleswaikan sejumlah proyek infrastruktur gas. Antara lain pipa transmisi Belawan-KIM-KEK, tujuh SPBG-APN di Depok, Subang Kota, Subang wilayah Pantai Utara, Citeuruep, Cirebon, Bogor, dan Balikpapan serta jaringan gas di Bulungan, Bekasi, Lhokseumawe, Lhoksukon, Pekanbaru, dan Sidoarjo II,” ujar Wianda, Jumat (30/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara proyek yang masih berjalan adalah pembangunan pipa transmisi gas dari Muara Karang-Muara Tawar, dan Gresik-Semarang.

“Pengembangan infrastruktur gas ini juga ditopang oleh transportasi gas. Hingga September 2016, Pertamina telah merealisasikan transportasi sebanyak 393,22 bscf dari sepanjang tahun lalu 531 BSCF. Sedangkan niaga gas atau total gas sales mencapai 529,93 BBT dan regasifikasi LNG sebesar 21.925,06 BSCF,” jelasnya.

Menurut Wianda, sebagai negara kepulauan, Indonesia butuh banyak infrastruktur untuk mempermudah distribusi gas. Karena itu, Pertamina berkomitmen terus mengembangan infrastruktur gas di Indonesia demi mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) I Gusti Nyoman Wiratmaja menambahkan, pembangunan jaringan pipa gas interkoneksi Jawa sangat potensial mendukung proyek listrik 35 ribu Megawatt (MW) karena program kelistrikan yang dicanangkan pemerintah ini juga bakal memanfaatkan bahan bakar gas, yaitu sekitar 20 persen.

Selain itu, Wiratmaja menyebut kebutuhan gas ke depan akan terus meningkat. Selain untuk listrik gas juga dibutuhkan oleh pabrik (industri) yang mulai banyak beralih dari BBM ke BBG.

“Pembangunan infrastruktur gas, menjadi penting dalam memicu pertumbuhan ekonomi yang merata,” katanya.

Ibrahim Hasyim, Komisioner Badan Pengatur Hilir Migas, menilai Pertamina sangat serius dalam pengembangan infrastruktur energi karena sesungguhnya semua mata rantai pasok energi juga merupakan unit usaha. Apalagi transportasi dan penyimpanan adalah infrastruktur yang open access.

“Dalam kondisi infrastruktur itu masih minim di Indonesia, investasi itu bisa untuk menunjang bisnis sendiri, juga bisa untuk unit usaha,” katanya. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER