Bank Mandiri Gandeng Perusahaan Korea Selatan

Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk melakukan sinergi dengan institusi keuangan Korea Selatan, NongHyup Financial, guna menggarap sejumlah bisnis perbankan.

Kerja sama tersebut meliputi pembiayaan korporasi, pembiayaan perdagangan, remitansi, pengembangan bisnis teknologi keuangan (fintech) serta pembiayaan sektor pertanian di Indonesia.

"Belajar dari pengalaman Nonghyup Financial Group, kami meyakini sinergi ini akan sangat mendukung Bank Mandiri merealisasikan peran sebagai institusi keuangan milik pemerintah dan agen pembangunan," tutur Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo melalui keterangan resmi, Senin (17/7).

Menurut pria yang akrab disapa Tiko ini, kerja sama dengan lembaga pembiayaan sangat penting untuk bisa menciptakan nilai tambah pada inovasi produk dan layanan perbankan perseroan.

Di bidang pembiayaan pertanian, lanjut Kartika, sebenarnya perseroan telah mulai bersinergi dengan Nonghyup Financial, sejak tahun lalu.

Hal itu dilakukan melalui kegiatan tukar pengalaman tentang ekspansi di sektor pertanian,termasuk penguatan kapasitas petani secara finansial, penjaminan kredit pertanian, asuransi pertanian, dan pembangunan infrasruktur pertanian.

Pilihan Redaksi Mei, Kredit Bermasalah Bank Melandai Jadi 3,07 Persen Bank Mantap Lempar Obligasi Rp2 Triliun Daya Beli Lemah, Indeks Sektor Properti Melempem

NongHyup Financial Group merupakan salah satu grup usaha asal Korea Selatan yang bergerak di bidang keuangan terutama untuk sektor agrikultur. Didirikan pada 1961, saat ini NongHyup Financial Group memiliki beberapa lini usaha mulai dari perbankan, asuransi, asset management, perusahaan investasi dan sekuritas.

Salah satu anak perusahaan NongHyup Financial Group yang bergerak di bidang perbankan, NongHyup Bank, merupakan Bank terbesar ke-6 dan memiliki jaringan domestik yang luas di Korea Selatan untuk menjangkau nasabahnya yang sebagian besar berada di daerah rural terdepan.

Sebagai informasi, berdasaran laporan keuangan perseroan, per kuartal I 2017, sektor perkebunan termasuk pertanian mengambil porsi sekitar 12 persen dari total penyaluran kredit perseroan yang mencapai Rp656,2 triliun.