BI: Utang Luar Negeri Tembus US$333,6 Miliar

Christine Novita Nababan | CNN Indonesia
Selasa, 18 Jul 2017 06:56 WIB
Catatan Bank Indonesia (BI) menyebut utang sektor publik naik 11,8 persen secara tahunan mencapai US$168,4 miliar dan utang swasta turun 0,1 persen.
Catatan Bank Indonesia (BI) menyebut utang sektor publik naik 11,8 persen secara tahunan mencapai US$168,4 miliar dan utang swasta turun 0,1 persen. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia -- Utang Luar Negeri (ULN) meningkat 5,5 persen menjadi US$333,6 miliar pada Mei 2017 jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, menyusul mekarnya utang sektor publik. Catatan Bank Indonesia (BI) menyebut, utang sektor publik naik 11,8 persen secara tahunan mencapai US$168,4 miliar.

Adapun, utang sektor swasta sedikit menurun 0,1 persen menjadi US$165,2 miliar. Turunnya utang swasta tak terlepas dari utang luar negeri lembaga keuangan, baik bank maupun non bank, serta lembaga bukan keuangan.

"Secara porsinya, utang publik yang terdiri dari utang pemerintah dan bank sentral mencapai 50,5 persen dari total ULN. Sementara, utang sektor swasta sebanyak 49,5 persen dari ULN," ujar Andiwiana, Deputi Direktur Komunikasi BI, seperti dilansir situs resmi BI, Senin (17/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Utang pemerintah banyak terkonsentrasi di sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan sebesar US$126,2 miliar. Diikuti oleh sektor jasa US$16,9 miliar. Sementara, ULN sektor swasta  fokus di sektor keuangan, industri pengolahan, pertambangan, dan listrik, gas, dan air bersih.

Berdasarkan jangka waktu, ULN jangka panjang naik 4,4 persen atau menjadi US$289,2 miliar. Sedangkan, utang jangka pendek 13,6 persen atau mencapai US$44,4 miliar.

"BI memandang perkembangan ULN pada Mei 2017 tetap sehat, namun terus mewaspadai risikonya terhadap perekonomian nasional. BI terus memantau perkembangan utang, khususnya ULN sektor swasta," pungkasnya. (bir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER