IHSG Diproyeksi Tertekan Kenaikan Risiko Fiskal

CNN Indonesia
Jumat, 28 Jul 2017 08:10 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi tertekan pada perdagangan akhir pekan ini, karena dipicu oleh meningkatnya risiko fiskal di Indonesia.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi tertekan pada perdagangan akhir pekan ini, karena dipicu oleh meningkatnya risiko fiskal di Indonesia. (CNN Indonesia/Hesti Rika Pratiwi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi tertekan pada perdagangan akhir pekan ini, karena dipicu oleh meningkatnya risiko fiskal di Indonesia.

Kepala Riset First Asia Capital David Sutyanto menjelaskan, peningkatan tersebut dapat menekan laju rupiah terhadap dolar AS dan menambah dana asing yang keluar (capital outflow).

"IHSG diperkirakan bergerak di kisaran support 5.780 hingga resistance kembali menguji di 5.830 rawan koreksi," kata David dalam risetnya, Jumat (28/7).

Selain itu, sentimen negatif lainnya datang dari laporan keuangan sejumlah emiten unggulan yang dinilai tidak lebih baik dari periode sebelumnya. Hal ini tentu akan menekan harga saham dari masing-masing emiten tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara, analis Indosurya Mandiri Sekuritas William Surya Wijaya menyatakan, IHSG masih dalam rentang konsolidasi wajar dalam jangka pendek. Namun, IHSG masih memiliki tenaga untuk menanjak dalam jangka menengah dan panjang.

"Mengingat dari sisi fundamental perekonomian masih cukup mendukung untuk hal tersebut terjadi, sedangkan fluktuasi harga komoditas juga turut mempengaruhi IHSG," papar William dalam risetnya.

Hari ini, ia memprediksi, IHSG bergerak dalam support 5.763 dan resistance 5.876. Sepanjang hari ini, jelas William, pelaku pasar dapat mencermati pergerakan saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).

Adapun, pada Kamis (27/7) lalu IHSG ditutup menguat 19,53 poin (0,33 persen) ke level 5.819 setelah bergerak di antara 5.805-5.820. Sementara, rupiah berhasil menguat di level Rp13.318 per dolar AS.

Kemudian, mayoritas saham Wall Street mengalami koreksi tadi malam. S&P500 dan Nasdaq masing-masing melemah 0,1 persen dan 0,63 persen, sedangkan Dow Jones berhasil menguat 0,39 persen.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER