Jakarta, CNN Indonesia -- Jumlah penumpang haji PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) tercatat naik sekitar 30 persen dibandingkan tahun lalu. Hingga saat ini, jumlah penumpang haji yang akan terbang melalui Garuda Indonesia berjumlah sekitar 107 ribu orang.
Direktur Utama Pahala Mansury mengatakan, total jemaah haji dari Indonesia berjumlah sekitar 205 ribu. Sementara, perusahaan memimpin pasar dengan posisi pangsa pasar sekitar 51 persen.
"Ada penambahan signifikan, kami juga sewa pesawat dalam menambah jumlah armada pesawat untuk mengangkut penumpang," papar Pahala, Kamis (27/7).
Dengan adanya peningkatan jumlah jemaah haji, keberangkatan internasional menuju Timur Tengah secara tidak langsung ikut meningkat. Namun, kata Pahala, untuk pendapatan keberangkatan haji bulan Juli sendiri terbilang masih kecil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara terpisah, Direktur Kargo Sigit Muhartono menyampaikan, pendapatan dari keberangkatan haji menyumbang sekitar 10 persen-15 persen dari total keberangkatan internasional sebesar 52 persen pada semester I 2017.
Perusahaan mencatat, total pendapatan dari keberangkatan internasional sebesar US$653 juta dan domestik US$630 juta. Sementara, bila dilihat secara tren per tahunnya sendiri keberangkatan haji hanya menyumbang 10 persen dari total pendapatan dalam satu tahun.
Untuk tahun ini, perusahaan menyediakan 14 pesawat untuk memberangkatkan jemaah haji. Menurut Sigit, hanya 11 pesawat yang berasal dari internal, sedangkan sisanya merupakan hasil dari sewa.
Sebagai informasi, perusahaan masih merugi sepanjang semester I 2017 sebesar US$281,92 juta. Angka itu melejit hingga 343,33 persen dari semester I 2016 US$63,59 juta.
Menariknya, pendapatan hingga Juni 2017 tercatat naik dari US$1,76 miliar menjadi US$1,88 miliar. Hanya saja, beban perusahaan ikut naik menjadi US$2,11 miliar dari sebelumnya US$1,81 miliar.
Kondisi semakin diperburuk dengan kewajiban perusahaan yang perlu membayar
tax amnesty sebesar US$137 juta dan denda persaingan usaha di Australia sebesar 10 juta dolar Australia.