Pemerintah Upayakan Perpanjang Bonus Demografi Hingga 2045

CNN Indonesia
Senin, 31 Jul 2017 12:30 WIB
Perpanjangan bonus demografi akan dilakukan pemerintah dengan menjaga angka kelahiran total tetap konsisten di angka 2,1 hingga 2045.
Indonesia diperkirakan akan memasuki puncak bonus demografi pada 2030. Pada tahun itu, Pada tahun tersebut, angkatan usia produktif (15-64 tahun) diprediksi mencapai 68 persen dari total populasi dan angkatan tua (65 tahun ke atas) hanya sekitar 9 persen. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mendorong agar masa bonus demografi Indonesia diperpanjang hingga tahun 2045. Saat ini, bonus demografi Indonesia diprediksi akan berakhir di 2030.

Bambang menjelaskan, perpanjangan bonus demografi akan dilakukan pemerintah dengan menjaga angka kelahiran total (total fertility rate/TFR) bisa tetap konsisten di angka 2,1 hingga 2045.

"Ini satu kebijakan yang ingin kami fokuskan, apalagi ini bagian dari SDGs (Sustainable Development Goals), kami ingin kurangi angka kematian bayi dan ibu, itu akan membantu menjaga total fertility rate pada yang kita inginkan," pungkasnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peningkatan kelahiran yang sangat besar, menurut Bambang, akan membebani ekonomi. Pasalnya, tingkat kelahiran yang tinggi akan menimbulkan ketergantungan yang cukup besar kepada penduduk usia produktif.

Bambang mengatakan, jika bonus demografi tak diperpanjang dan sesuai dengan perkiraan saat ini, pertumbuhan penduduk usia produktif diperkirakan terus meningkat dan mencapai puncaknya pada 2030. Pada tahun tersebut, angkatan usia produktif (15-64 tahun) diprediksi mencapai 68 persen dari total populasi dan angkatan tua (65 tahun ke atas) hanya sekitar 9 persen.

Sementara itu, saat Indonesia memasuki usia ke-100 di 2045, persentase angka usia produktif turun jadi 66 persen dan penduduk angkatan tua justru meningkat menjadi 14 persen
Pada saat itu, Indonesia menjadi salah satu negara dengan angkatan kerja terbesar di Asia. Namun pada saat yang sama, angka ketergantungan juga mengalami peningkatan dengan penduduk usia di atas 65 tahun mengalami peningkatan.

Karena itu, Bambang menyebut bonus demografi mesti diperpanjang hingga 2045, sehingga saat mencapai usia emas Indonesia masih memiliki angkatan produktif yang tinggi.

"Kami menaruh perhatian besar kepada isu kependudukan sebagai dasar dalam menentukan arah pembangunan. Pemahaman ini penting mengingat pertumbuhan ekonomi secara mendasar dipengaruhi oleh pertumbuhan dan struktur penduduk," terang Bambang.

Tujuan memperpanjang masa bonus demografi tersebut, kata Bambang, agar Indonesia bisa menikmati waktu yang lebih lama dengan negara berpendapatan tinggi per kapita. Sebab dengan asumsi pertumbuhan ekonomi 5 persen tiap tahunnya, diprediksi pada 2038 Indonesia akan menjadi negara dengan pendapatan per kapita tinggi.
Namun jika masa bonus demografi tidak diperpanjang, angkatan produktif hanya memiliki waktu 7 tahun untuk menikmati masa kejayaan sebelum memasuki masa pensiun di 2045.

"Bonus demografi kita (jika tidak diperpanjang) memang hanya sampai 2030, artinya setelah itu tidak lagi bonus dan kita mulai memasuki masa aging society (generasi tua)," pungkasnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER