Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, penyelesaian Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Merauke diprediksi meleset menjadi awal tahun depan karena permasalahan tanah.
"Tadinya pemetaannya tidak terlalu bagus, sehingga masalah tanah itu malah diubah lagi. Tadi kata Pak Bupati tanahnya kalau sekarang sudah siap," kata Darmin, (8/1).
Padahal, pemerintah menginginkan KEK Merauke dapat segera beroperasi karena kawasan itu akan dikembangkan khusus bergerak di sektor pangan. Namun, Darmin mengakui, pemerintah masih perlu melakukan riset terkait kecocokan lahan di Merauke.
"Beras, jagung, gula, dan tebu mungkin masih perlu riset untuk mengembangkannya karena hama yang kelihatannya agak mengganggu tanaman tebu di sana," jelas Darmin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain Merauke, KEK lainnya yang juga diproyeksi selesai tahun depan, yakni Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK). Sementara, sebagian besar proyek KEK ditargetkan rampung pada tahun ini.
"Mungkin 4 sampai 5, tahun depan tambahannya," imbuh Darmin.
Prediksi itu juga mencakup KEK Bintan, KEK Karimun, dan KEK Arun Lhokseumawe. Sementara, khusus KEK Mandalika sendiri baru akan diresmikan dalam dua hingga tiga minggu mendatang. Saat ini, KEK tersebut sudah selesai dan siap beroperasi.
Dalam kesempatan yang sama, juga dilakukan penandatanganan kerja sama berbentuk Join Venture (JV) oleh beberapa perusahaan untuk mengembangkan KEK Palu dan KEK Mandalika.
Untuk di KEK Palu, kerja sama JV dilakukan oleh PT Bangun Palu Sulteng (BPST) dengan PT STM Tunggal Jaya. Selain itu, BPST juga melakukan penandatanganan kerja sama untuk membangun pembangkit listrik dengan perusahaan Kowepo senilai Rp5,9 triliun.
Selain itu, proyek lainnya, yakni pengembangan kawasan logistik dengan Tidfore Group dengan nilai Rp2,5 triliun, dan penyediaan serta pengelolaan air baku dengan Cheongsu Engineering sebesar Rp500 miliar.
Adapun, kerja sama yang diperuntukan bagi pengembangan KEK Mandalika berupa Land Use and Development Agreement (LUDA) antara ITDC dan PT Mosaique Jiva One Sky.
Rencananya, kedua perusahaan ini akan membangun 355 unit kamar hotel dan kondominium dengan nilai proyek sebesar US$25 juta.