Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyepakati kenaikan harga gas hulu dari lapangan Grissik di Blok Corridor yang dikelola ConocoPhillips Indonesia Grissik Ltd (CPGL) yang akan dijual kepada PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.
Adapun, keputusan itu tertuang di dalam surat keputusan Menteri ESDM bernomor 5882/12/MEM.M/2017 yang diterbitkan tanggal 31 Juli 2017 silam.
Sesuai salinan surat yang diterima
CNNIndonesia.com, pemerintah menyetujui perubahan harga gas dari US$2,6 per MMBTU ke angka US$3,5 per MMBTU untuk volume penjualan gas sebesar 27,27 BBTUD hingga 50 BBTUD.
Sementara itu, harga jual gas dengan volume nol hingga 27,27 BBTUD tidak mengalami perubahan harga, yakni US$2,6 per MMBTU. Keputusan ini sendiri berlaku hingga masa berakhirnya Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) antara PGN dan CPGL tahun 2019 mendatang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski harga hulu naik, namun pemerintah tidak memperkenankan PGN untuk meningkatkan harga jual gasnya kepada PT PLN (Persero) maupun pengembang listrik swasta.
Adapun, harga gas bagi pengguna akhir tetap berdasarkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral nomor 3191 K/12/MEM/2011 tentang Harga Jual Gas Bumi PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk kepada PT Pelayanan Listrik Nasional Batam dan Independent Power Producer Pemasok Listrik PT Pelayanan Listrik Nasional Batam.
"PGN tidak diperkenankan untuk menaikkan harga jual gas bumi kepada pembeli setelah adanya persetujuan ini," ujar surat tersebut dikutip Kamis (3/8).
Ketika dikonfirmasi, Menteri ESDM mengaku tidak mengetahui ihwal penandatanganan surat tersebut. "Saya tidak ingat," ungkapnya semalam.
Hingga berita ini diturunkan, Vice President Development and Relations ConocoPhillips Joang Laksanto belum merespons konfirmasi yang dilayangkan CNNIndonesia.com.
Setali tiga uang, Kepala Divisi Komersial Minyak dan Gas Bumi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) Waras Budi Santosa belum menanggapi pesan singkat yang dikirimkan.
Sebagai informasi, blok Corridor sendiri telah dikelola ConocoPhillips sejak tahun 1983 dan berakhir 19 Desember 2023 mendatang. Menurut data SKK Migas, produksi gas blok Corridor sudah mencapai 980 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) atau mendekati target rencana kerja dan anggaran perusahaan sebesar 1.042 MMSCFD sepanjang semester I kemarin.w