Pemerintah Kabulkan Permintaan ConocoPhilips Kerek Harga Gas

CNN Indonesia
Kamis, 03 Agu 2017 15:00 WIB
Permintaan kenaikan harga gas dikabulkan untuk harga gas hulu yang dijual ke PGN. Harga gas tersebut dinaikkan, dari US$2,6 per MMBTU ke US$3,5 per MMBTU.
Meski harga hulu naik, tetapi pemerintah tidak memperkenankan PGN untuk meningkatkan harga jual gasnya kepada PT PLN (Persero) maupun pengembang listrik swasta. (www.conocophillips.com)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah akhirnya mengabulkan permintaan ConocoPhillips untuk menaikkan harga gas hulu yang dijual ke PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN). Restu untuk menaikkan harga gas tersebut tercantum dalam keputusan Menteri ESDM bernomor 5882/12/MEM.M/2017 yang diterbitkan tanggal 31 Juli 2017.

Sesuai salinan surat yang diterima CNNIndonesia.com, harga gas ke PGN dinaikkan dari US$2,6 per MMBTU ke angka US$3,5 per MMBTU untuk volume penjualan gas sebesar 27,27 BBTUD hingga 50 BBTUD.

Sementara itu, harga jual gas dengan volume nol hingga 27,27 BBTUD tidak mengalami perubahan harga, yakni US$2,6 per MMBTU. Keputusan ini sendiri berlaku hingga masa berakhirnya Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) antara PGN dan CPGL tahun 2019 mendatang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski harga hulu naik, tetapi pemerintah tidak memperkenankan PGN untuk meningkatkan harga jual gasnya kepada PT PLN (Persero) maupun pengembang listrik swasta. Adapun, harga gas bagi pengguna akhir tetap berdasarkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral nomor 3191 K/12/MEM/2011 tentang Harga Jual Gas Bumi PGN kepada PT Pelayanan Listrik Nasional Batam dan Independent Power Producer Pemasok Listrik PT Pelayanan Listrik Nasional Batam.

Dikonfirmasi mengenai isi surat tersebut, Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar membenarkan adanya perubahan harga gas dari lapangan Grissik ke PGN. "Benar," jelas Arcandra singkat ditemui di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Rabu (3/8).

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) pun membenarkan adanya permintaan kenaikan harga gas yang kepada PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN). Adapun, perusahaan minyak asal Amerika Serikat itu juga merasa perlu memperbaiki keekonomian lapangan.
Menurut sumber CNNIndonesia.com di lembaga tersebut, kepastian keekonomian lapangan pada kegiatan usaha hulu migas diharapkan bisa meningkatkan kesinambungan pasokan gas ke PGN. Selain itu, penambahan harga gas ini juga disebabkan karena perusahaan ingin menambah belanja modal dan belanja operasional.

Adapun, kenaikan belanja modal ConocoPhillips disebabkan karena adanya pemboran sumur, pembangunan pipa penyalur gas bumi dari sumur (flow line), dan pengadaan compressor di lapangan Suban. "Lapangan Suban ini yang gasnya nanti akan memasok gas untuk PGN," terangnya.
Selain karena hal itu, ConocoPhillips juga mempertimbangkan masalah rendahnya harga gas dari Grissik ke Batam, dibanding penyaluran ke tempat lainnya. Bahkan, perusahaan juga mengklaim bahwa harga gas hulunya lebih murah dibanding harga jual gas milik Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) lainnya.

"Kondisi dan realisasi harga gas ke PGN Batam masih rendah dibandingkan dengan harga gas ConocPhillips lainnya," imbuhnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER