Jakarta, CNN Indonesia -- PT Timah (Persero) Tbk menargetkan pendapatan sebesar Rp200 miliar dari bisnis properti di tahun ini. Adapun, lini bisnis perumahan ini dikerjakan oleh anak usaha perusahaan, PT Timah Karya Persada Properti (TKPP).
Direktur Keuangan Timah Emil Ermindra menuturkan, pendapatan itu akan diterima TKPP dari proyek Familia Urban di Bekasi Timur. Rencananya, proyek tersebut akan mengambil lahan sebesar 176 hektare (ha).
"Kami berharap, bisa membukukan pendapatan Rp200 miliar dari bisnis properti di tahun ini," ungkap Emil di Bursa Efek Indonesia, Selasa (8/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada tahap awal, perusahaan menggarap lahan seluas 15 ha terlebih dulu. Lahan itu digunakan untuk membangun tiga klaster rumah tapak berjumlah 670 unit di Zona Ayodya, bernama Gayatri, Ganesha, dan Dharmawangsa. Dari jumlah tersebut, perusahaan opimistis bisa menjual 300 unit di tahun ini.
Meski demikian, perusahaan belum berniat menambah penyediaan tanah lagi dalam jangka dekat. "Pada tahap awal kami mencoba untuk mengembangkan 15 ha terlebih dulu," katanya.
Adapun di tahun ini, perusahaan menargetkan pendapatan meningkat dua kali lipat dibandingkan capaian tahun lalu. Jika di tahun lalu Timah membukukan pendapatan Rp6,96 triliun, maka di tahun ini perusahaan berharap dapat mencapai pendapatan Rp13,92 triliun.
Dengan demikian, lanjutnya, maka lini usaha baru bisa berkontribusi 3,59 persen dari pendapatan perusahaan hingga akhir tahun nanti. "Kami harapkan, tahun ini pendapatan bisa meningkat dua kali lipat," jelasnya.
Hingga kuartal I 2017, perusahaan membukukan pendapatan di angka Rp2,04 triliun. Angka ini tercatat meningkat 56,92 persen dibanding tahun lalu Rp1,3 triliun.
(bir)