Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina (Persero) mengatakan sedang menguji pasar Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertamax Turbo yang memiliki kadar sulfur lebih rendah.
Peluncuran itu dimaksudkan untuk mengikuti Peraturan Menteri Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Nomor 20 Tahun 2017 tentang penerapan standar bahan bakar standar Euro 4.
Senior Vice President Fuel Marketing and Distribution Pertamina Gigih Wahyu Hari Irianto mengatakan, pemerintah akan menurunkan kandungan sulfur di Pertamax Turbo dari 250 part per minute (ppm) ke angka 50 ppm. Meski begitu, pengurangan sulfur ini tidak dapat diartikan bahwa Pertamax Turbo kini sudah masuk golongan Euro 4.
"Sejauh ini masih kandungan sulfurnya saja yang sudah sesuai peraturan tersebut, yakni 50 ppm. Meski demikian, ini masih belum Euro 4 karena kandungan kimia yang lain masih perlu disesuaikan," ungkap Gigih ditemui di sela-sela Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS), Kamis malam (10/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menambahkan, Pertamax Turbo jenis ini diproduksi di kilang milik perusahaan di Balongan, Jawa Barat dengan produksi mencapai 2 ribu kilo liter (kl) per hari.
Kilang Balongan sendiri telah memulai produksi BBM Euro IV Pertamax dengan kadar oktan 92 dan Pertamax Turbo kadar oktan 98 pada bulan Juli lalu.
Produk ini, lanjut Gigih, diujicobakan ke seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Jakarta terlebih dulu. Di samping itu, Pertamina pun harus merogoh kocek lebih dalam karena telah memodifikasi kandungan sulfurnya. Namun, ia memastikan harganya masih tetap sama, yakni Rp9.250 per liter di wilayah Jakarta.
"Harganya tidak berubah meski biaya produksinya bertambah. Kami kan tidak memikirkan sisi bisnis saja, namun kami juga
comply dengan aturan pemerintah," paparnya.
Menurutnya, penurunan kadar sulfur ini bermanfaat dalam transisi penggunaan BBM ke arah Euro V. Produksi BBM Euro V sendiri bisa mencapai kapasitas besar jika peningkatan kapasitas dan kompleksitas kilang (
Refinery Development Master Plan/RDMP) Balikpapan tahap II telah selesai.
"Kalau RDMP Balikpapan sudah jalan, semua gasoline sudah memiliki kadar oktan sesuai ketentuan. Kalau tidak ya kan terpaksa impor," katanya.
Sekadar informasi, Pertamax Turbo telah diluncurkan sejak Agustus tahun lalu. Hingga Juli kemarin, penjualan Pertamax Turbo tercatat 590 kilo liter per hari.