Jakarta, CNN Indonesia -- Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai meningkatnya ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat (AS) dan Korea Utara akan memengaruhi bursa seluruh negara, termasuk Indonesia.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat menegaskan, bahkan BEI sendiri tak dapat mengantisipasi sikap investor asing kalau memang memilih menarik dananya (capital outflow) dari pasar modal.
Namun, jika investor kompak melakukan hal itu di seluruh bursa luar negeri, maka akan akan berdampak negatif bagi pasar modal secara global.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak ada hal yang bisa kami lakukan untuk mengantisipasi itu. Kalau memang nantinya itu kejadian, ya agak berat. Maksudnya seluruh dunia juga repot," ujarnya, Jumat (
11/7).
Bila dilihat, pada perdagangan di pasar reguler hari ini investor asing tercatat jual bersih (net sell) sebesar Rp1,07 triliun. Namun, otoritas bursa masih belum bisa memastikan keterkaitan net sell tersebut terhadap geopolitik AS dan Korea Utara.
Selain itu, bukan berarti keluarnya dana asing dari pasar modal langsung mengindikasikan investor asing pergi dari Indonesia. Lagi-lagi, hal ini perlu dipastikan kepada Bank Indonesia (BI).
"Tapi, rasanya tidak keluar. Kalau keluar menanggung risiko currency lagi. Kan
currency (mata uang) lagi stabil di sisi dolar-nya," ucap Samsul.
Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut, perlu ada upaya yang dilakukan agar investor tidak khawatir dan nyaman untuk berinvestasi di Indonesia. Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menyatakan, belum ada dampak dari ketegangan geopolitik tersebut.
"Tidak ada. Kalau semuanya harus kami lakukan supaya investor percaya," pungkasnya.
Sebelumnya, BI tengah mengantisipasi capital outflow akibat tensi geopolitik AS dengan Korea Utara yang meningkat beberapa hari terakhir. Untungnya, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terbilang masih terjaga dibawah tiga persen.
Gubernur BI Agus Martowardojo menuturkan, ekonomi Indonesia secara fundamental masih kuat dan mampu manahan tekanan ekonomi eksternal. Tercatat, jumlah modal asing yang masuk hingga pekan kedua Agustus 2017 sebesar Rp115 triliun.
(bir)