Jakarta, CNN Indonesia -- MNC Group berencana melepas seluruh kepemilikan sahamnya di emiten properti, PT Plaza Indonesia Realty Tbk (PLIN), secara bertahap. Direktur Utama MNC Group Hary Tanoesoedibjo mengaku, hal ini dilakukan karena perusahaan tengah membangun Park Hyatt Jakarta dan akan segera beroperasi pada semester I 2018.
"Jadi, sebentar lagi kepemilikan kami di sana (Plaza Indonesia Realty) tidak ada, karena ada Park Hyatt yang akan selesai," ujarnya, Senin (14/8).
Seperti diketahui, kepemilikan saham MNC Group di Plaza Indonesia Realty melalui anak usahanya, yaitu PT MNC Land Tbk (KPIG), terus menyusut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Semula mencapai 25,71 persen, namun sejak tahun lalu jumlahnya berkurang menjadi 16,71 persen. Tak sampai disitu, jumlah saham itu terus turun hingga 6,27 persen pada akhir Juli lalu.
"Kepemilikan hanya 26 persen (dibulatkan) kan tanggung. Jadi, lebih baik punya yang bisa dioperasikan sendiri," terang Hary.
MNC Group menggandeng operator hotel internasional Park Hyatt dalam memuluskan pembangunan hotel Park Hyatt Jakarta. Hotel tersebut akan berada di dalam gedung Media Tower yang terletak di dalam kompleks MNC Center, Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
Adapun, jumlah kamar yang akan dibangun sebanyak 222 unit. Nantinya, Media Tower juga akan diisi oleh perkantoran dan ruang pertemuan. Sehingga, tidak seluruhnya digunakan untuk bisnis perhotelan.
MNC Land merogoh kocek sebesar Rp2,5 triliun-Rp2,7 triliun dalam membangun gedung Media Tower. Sekitar 60 persen dari dana tersebut atau Rp1,5 triliun digunakan untuk pembangunan Park Hyatt Jakarta.
Hary juga berencana untuk menambah portofolio asetnya dengan mengakuisisi lahan di sekitar Kebon Sirih. Ia berencana membangun satu kawasan kuliner yang menarik.
"Pembebasan lahan Kebon Sirih dari ujung ke ujung bisa dibebaskan nanti kalau bisa bangun konsep menarik, seperti Senopati banyak makanan," ungkap Hary.
Ia menyebut akan terus mengembangkan kawasan Kebon Sirih. Pasalnya, MNC Group sendiri berpusat di lokasi tersebut. Bahkan, tak menutup kemungkinan bagi manajemen membangun apartemen di Kebon Sirih.
"Kalau karyawan semakin banyak, perlu kantor lagi. Mungkin, nanti bangun apartemen sambil berjalan," pungkasnya.