Perumnas-KAI Groundbreaking Rusun Tanjung Barat Rp750 Miliar

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Selasa, 15 Agu 2017 15:31 WIB
Target pembangunan rumah susun ini adalah masyarakat menengah bawah (MBR) dan masyarakat umum lainnya sebagai alternatif hunian yang lebih efisien.
Target pembangunan rumah susun ini adalah masyarakat menengah bawah (MBR) dan masyarakat umum lainnya sebagai alternatif hunian yang lebih efisien. (CNN Indonesia/Safyra Primadhyta)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perum Perumnas bersama PT KAI hari ini, Selasa (15/8), meresmikan dimulainya proyek rumah susun dengan konsep Transit Oriented Development (TOD) di Stasiun Tanjung Barat, Jakarta. Hal ini dilakukan dalam rangka percepatan pembangunan program satu juta rumah dan juga mengurangi angka backlog perumahan.

Direktur Utama Perum Perumnas Bambang Triwibowo mengungkapkan target pembangunan rumah susun ini adalah masyarakat menengah bawah (MBR) dan masyarakat umum lainnya sebagai alternatif hunian yang lebih efisien.

Proyek ini mencakup pembangunan tiga tower di Stasiun Tanjung Barat dengan total 29 lantai yang akan menampung 1.232 unit hunian di atas lahan seluas 15.244 meter persegi. Perusahaan menargetkan proyek rampung dalam tempo dua tahun dengan menelan investasi sebesar Rp705 miliar.

“Ini merupakan wujud kerja sama sinergi BUMN untuk pengembangan kawasan yang terintegrasi dan inklusif berbasis TOD, terutama untuk ruang-ruang vertikal yang belum dimanfaatkan”, tutur Bambang pada acara peletakan batu pertama (ground breaking) di Stasiun Tanjung Barat, Jakarta (15/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Bambang, pembangunan rusun TOD ini merupakan bentuk inovasi hunian yang terintegrasi dengan sarana transportasi kereta commuter Jabodetabek.

Di tempat yang sama, Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro mengatakan pembangunan rumah susun di lahan idle milik PT KAI sebagai bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung program satu juta rumah.

“Pengembangan TOD di kawasan stasiun ini diharapkan mampu mendekatkan akses antara rumah dengan moda transportasi KA yang terintegrasi dengan moda lain, menciptakan efisiensi biaya, waktu, dan tenaga bagi para commuters, serta pengurangan polusi kendaraan dan meningkatkan kualitas hidup bagi masyarakat di perkotaan,” ujar Edi.

Kerja sama pembangunan rumah susun Tanjung Barat Jakarta yang akan dilaksanakan dengan pemanfaatan atas lahan PT KAI memperhatikan pola kerja sama jangka panjang sebagaimana pada Permen BUMN No.PER-13/MBU/09/2014 Tentang Pedoman Pendayagunaan Aset Tetap Badan Usaha Milik Negara

Besarnya pengguna moda transportasi Commuter Line atau KRL yang mencapai lebih dari 900 ribu penumpang Jabodetabek menuju tempat aktifitas karena lebih efisien dan dapat terhindar dari kemacetan. Pembangunan rumah susun ini akan menjawab kebutuhan hunian bagi masyarakat yang bermukim di wilayah stasiun tersebut.

Nantinya, proyek serupa akan dikembangkan di lahan lain milik perseroan baik di Jabodetabek maupun seluruh Indonesia. Salah satunya, proyek TOD di Stasiun Pondok Cina, Depok.

Selanjutnya, Perumnas dan PT KAI akan terus bersinergi guna memenuhi perizinan dan ketentuan yang berlaku agar penyediaan hunian yang terintegrasi dengan moda transportasi seperti ini segera terealisasikan di lokasi lainnya.

Pembangunan Rusun di stasiun Tanjung Barat Jakarta ini memiliki komposisi hunian rumah susun sederhana milik (rusunami) dan apartemen sederhana milik (anami) di mana sekitar 25 persen diperuntukkan kepada MBR meliputi hunian studio hingga tipe hunian dengan 2 kamar tidur. (gir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER