Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan, memasuki usia ke-72 tahun, Indonesia mulai mampu mengendalikan kestabilan inflasi dan menjaga pertumbuhan ekonomi yang cukup baik di kisaran lima persen. Terjaganya inflasi dan pertumbuhan ekonomi pun diklaim membuat angka kemiskinan dan ketimpangan ekonomi menurun.
Dari sisi inflasi, Jokowi menyebutkan, pemerintah setidaknya telah berhasil membuat inflasi Ramadan lalu di bulan Mei stabil, bahkan lebih rendah dibandingkan dengan capaian tahun-tahun sebelumnya yang rentan dengan inflasi tinggi.
"Bahkan di bulan Mei 2017, yaitu menjelang bulan puasa, tercatat inflasi kita hanya sebesar 0,39 persen," ujar Jokowi di Ruang Sidang Paripurna DPR/MPR, Rabu (16/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun catatan inflasi sepanjang tahun berjalan
(year to date/ytd) Januari-Juli 2017 sebesar 2,6 persen. Sementara itu, inflasi sepanjang tahun ini pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2017 dipatok sebesar 4,3 persen.
Jokowi pun menyebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga berhasil terjaga pada kisaran 5,01 persen pada enam bulan pertama tahun ini.
Cerminan pertumbuhan ekonomi tersebut, membuat pemerintah meyakini bisa mencapai angka 5,2 persen di akhir tahun sesuai dengan yang telah dirumuskan dalam APBNP 2017.
"Kita harus memastikan pertumbuhan ekonomi yang rata-rata lima persen per tahun pada periode 2014-2016, bukan hanya dinikmati oleh segelintir orang tapi bisa dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia," kata Jokowi.
Jokowi menambahkan, tingkat inflasi yang stabil dan pertumbuhan ekonom tersebut cukup ampuh memberi penghasilan dan menopang pengeluaran masyarakat, yang selanjutnya berimbas pada penanggulangan kemiskinan, ketimpangan, dan pengangguran.
Hasilnya, sambung Jokowi, tingkat kemiskinan di Indonesia tercatat turun, dari Maret 2015 sebanyak 28,59 juta orang menjadi 27,77 juta orang pada Maret tahun 2017.
"Begitu juga Indeks Rasio Gini Indonesia, yang mengukur tingkat kesenjangan ekonomi, terus membaik dan mencapai 0,393 di bulan Maret 2017, turun dibandingkan dengan angka bulan September 2014 yaitu 0,414," pungkas Jokowi