Demi Target Dividen 2018, BUMN Digembleng Agar Tak Merugi

CNN Indonesia
Sabtu, 19 Agu 2017 13:43 WIB
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ditargetkan mampu menyumbang dana bagi hasil (dividen) sebesar Rp190 triliun pada tahun depan.
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ditargetkan mampu menyumbang dana bagi hasil (dividen) sebesar Rp190 triliun pada tahun depan. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyatakan, target laba perusahaan pelat merah pada 2017 merupakan asas dasar terbentuknya angka dividen BUMN dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018.

Sekretaris Kementerian BUMN Imam Apriyanto Putro menuturkan, kenaikan harga komoditas menjadi salah satu pemicu tercapainya target laba bersih BUMN sebesar Rp197 triliun tahun ini.

"Dividen 2018 adalah basis dari keuntungan 2017 kan, yang kemarin ditargetkan dalam RKAP sekitar Rp190 triliun. Basisnya itu saja tinggal pay out ratio saja yang dilihat," papar Imam, Jumat (18/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Secara keseluruhan, target laba BUMN 2017 naik dari realisasi laba BUMN tahun 2016 sebesar Rp164 triliun. Untuk itu, pihaknya optimistis jumlah dividen juga ikut meningkat.

"BUMN juga tumbuh, dan Bu Menteri BUMN (Rini Soemarno) juga mengupayakan agar jangan ada BUMN yang rugi," sambung Imam.

Pemerintah menaikkan jumlah dividen menjadi Rp43,69 triliun dalam RAPBN 2018 dari jumlah dividen dalam APBNP 2017 sebesar Rp41 triliun.

Dalam draft nota keuangan dan RAPBN 2018 tertulis, raihan dividen tersebut berasal dari pendapatan perbankan sebesar Rp10,94 triliun dan sektor non perbankan sebesar Rp32,75 triliun.

Pemerintah mengklaim, kenaikan proyeksi jumlah dividen itu karena pemerintah melihat ekonomi dalam negeri yang lebih baik. Sehingga, hal itu akan meningkatkan kinerja BUMN, khususnya di sektor perbankan.

Lebih lanjut, pemerintah juga memperhatikan rasio keuangan, seperti debt to equity ratio (DER), capital adequacy ratio (CAR), asset to liability ratio, riskbased capital (RBC), dan gearing ratio.

"Penentuan dividen juga mempertimbangkan kemampuan BUMN dalam mendanai investasi yang menguntungkan dalam rangka menjaga keberlangsungan usaha," seperti yang tertulis dalam draf.


Sementara, Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, ia optimistis dividen akan tercapai meski masih ada beberapa BUMN yang merugi. Beberapa dividen itu, menurutnya bisa didapat dari berbagai sektor, seperti perbankan dan sektor telekomunikasi.

"Bisa terwujud lah, yang untung kan juga banyak BUMN," pungkas Rini.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER