Tahun Ini, BUMN Cari Duit Rp157 Triliun dari Pasar Modal

CNN Indonesia
Rabu, 03 Mei 2017 15:33 WIB
Skema BUMN untuk meraup dana di pasar modal yakni melalui penawaran umum saham perdana (IPO), penerbitan surat berharga (bond) serta sekuritisasi aset.
Skema BUMN untuk meraup dana di pasar modal yakni melalui penawaran umum saham perdana (IPO), penerbitan surat berharga (bond) serta sekuritisasi aset. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyatakan beberapa perusahaan pelat merah berencana mencari dana segar hingga Rp157 triliun di pasar modal tahun ini. Dana tersebut nantinya digunakan untuk membiayai beberapa pembangunan proyek infrastruktur yang telah dirancang oleh pemerintah.

Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro mengatakan, nilai tersebut hanya segelintir dari total dana yang bisa disediakan oleh perusahaan pelat merah sebesar Rp1.000 triliun. Sementara, jika menilik data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), kebutuhan pembiayaan proyek infrastruktur untuk lima tahun ke depan mencapai Rp5 ribu triliun.

"Ini adalah funding gap (kesenjangan pembiayaan) yang harus kita cari jalan keluarnya. Kekurangan kita adalah Rp1.000 triliun dan kami sudah menyediakan beberapa tawaran investasi melalui investasi langsung maupun pasar modal," ujar Aloysius, Rabu (2/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan, ada tiga skema yang akan dijalankan BUMN untuk meraup dana di pasar modal, yakni melalui penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO), penerbitan surat berharga (bond) serta sekuritisasi aset.

Untuk penerbitan surat berharga, Aloysius mengatakan terdapat dua perusahaan pelat merah yang siap menerbitkan surat berharga berdominasi valuta asing (global bond) yakni PT PLN (Persero) dan PT Pertamina (Persero).

"PLN sudah siap US$2 miliar," ujarnya.

Khusus untuk sekuritisasi aset, Aloysius mencatat ada dua perusahaan yang berencana menerbitkan efek beragun dengan nilai lebih dari Rp10 triliun.

"Sekuritisasi itu adalah sebenarnya seperti menerbitkan efek beragun. Jadi asetnya tidak akan pindah," jelasnya.

Di samping melalui pasar modal, pemerintah juga akan membantu perusahaan BUMN untuk mencari pendanaan melalui skema investasi langsung. Melalui skema ini, investor swasta baik domestik maupun asing akan dikolaborasikan dengan perusahaan pelat merah untuk menggarap proyek infrastruktur.

"Tawaran investasi langsung kurang lebih ada Rp842 triliun untuk lima tahun ke depan, terdiri dari 184 proyek mulai dari energi dan infrastruktur,"pungkasnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER