Layanan ATM Bank Berangsur Normal Berkat Jaringan Cadangan

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Senin, 28 Agu 2017 19:33 WIB
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mengungkapkan lebih dari 75 persen ATM yang sempat lumpuh telah berhasil dipulihkan hari ini.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mengungkapkan lebih dari 75 persen ATM yang sempat lumpuh telah berhasil dipulihkan hari ini. (CNNIndonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebagian besar koneksi jaringan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang terganggu akibat masalah satelit Telkom-1 mulai bisa diatasi pekan ini. Sejumlah bank mengklaim telah memiliki jaringan cadangan (back-up).

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mengungkapkan lebih dari 75 persen ATM yang sempat lumpuh telah berhasil dipulihkan hari ini. Sebelumnya, sekitar 2 ribu ATM atau 13 persen dari 17.695 ATM bank berlogo pita emas ini mengalami gangguan sejak akhir pekan lalu.

"Dampak (gangguan satelit pada ATM) bagi kami hanya 13 persen dari total ATM. Sekarang, tinggal tiga persen (dari total ATM) yang belum dipindahkan ke jaringan lain," tutur Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Senin (28/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rohan menyebutkan, manajemen mengandalkan lima jaringan untuk menjaga koneksi ATM yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan rincian, dua jaringan satelit, dua jaringan serat optik, dan satu jaringan Global System for Mobile Communications (GSM).

"Jadi, kami hanya perlu switching (mengalihkan) dan sedikit set (menata) ulang," kata Rohan.

Diharapkan, esok hari seluruh jaringan ATM perseroan sudah kembali beroperasi. Sebagian besar ATM PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang terkena gangguan juga telah pulih.

Direktur BRI Indra Utoyo menyatakan, hingga sore ini, sebanyak 190 ATM dari 321 ATM yang koneksinya terganggu telah kembali beroperasi setelah dialihkan ke satelit BRIsat maupun jaringan back-up. Antara lain, jaringan selular 3G dan Multiprotocol Label Switching (MPLS) sesuai kondisi lapangan.

Kemudian, sebanyak 105 kantor dari 115 kantor Unit Kerja Operasi yang memiliki masalah koneksi juga telah pulih berkat jaringan back-up 3G.

"Setiap titik layanan selalu ada dua koneksi, yaitu jaringan utama dan jaringan back-up. Jika jaringan utama tidak berfungsi, maka jaringan back-up mengambil alih," jelas Indra.

Namun, ia mengakui, belum semua jaringan ATM BRI memiliki jaringan back-up, terutama di daerah terpencil. Karenanya, perseroan membutuhkan waktu paling lambat dua peka untuk penyediaan jaringan back-up.

Ke depan, perusahaan akan mempercepat proses migrasi koneksi ATM ke jaringan utama, yaitu satelit BRIsat. Selain itu, perseroan juga akan memaksimalkan jaringan back-up sebagai cadangan jika jaringan utama mengalami gangguan. (bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER