Adira Finance Rilis Obligasi Rp10 Triliun di Penghujung Tahun

CNN Indonesia
Jumat, 01 Sep 2017 18:05 WIB
Dana segar dari obligasi dan sukuk itu akan dipergunakan untuk ekspansi bisnis pembiayaan roda dua, mobil, dan multiguna.
Dana segar dari obligasi dan sukuk itu akan dipergunakan untuk ekspansi bisnis pembiayaan roda dua, mobil, dan multiguna. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) atau Adira Finance akan menerbitkan obligasi dan sukuk sebesar Rp10 triliun jelang pergantian tahun nanti. Obligasi dan sukuk tersebut merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) IV dan sukuk PUB III.

Adapun, obligasi yang dilempar bernilai Rp9 triliun dan sukuk sebesar Rp1 triliun. Perseroan menargetkan merilis keduanya pada November 2017 mendatang. 

"Ini sedang proses. Jadi, kami akan menerbitkan obligasi dan sukuk bertahap dalam waktu dua tahun ke depan," ujarnya, Kamis (31/8).

Anak usaha PT Bank Danamon Tbk itu belum menentukan periode untuk penerbitan surat utang selanjutnya. Namun, kemungkinannya di 2018 hingga 2019 mendatang. 

Kupon yang dijanjikan perseroan kemungkinan lebih kecil dibandingkan obligasi yang dirilis sebelumnya. “Sebelumnya, tenor satu tahun sebesar 7,1 persen, tenor tiga tahun 8 persen. Sekarang, karena suku bunga turun mungkin kami bisa lebih rendah dari itu," imbuh Made.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pun demikian, penetapan kupon kembali lagi pada tingkat penawaran dan permintaan di pasar. Apabila banyak perusahaan yang juga merilis obligasi dan sukuk ketika perseroan menerbitkan surat utang, maka suku bunga berpotensi dinaikkan.

"Ini tidak bisa diprediksi. Tapi, secara umum turun karena BI memangkas suku bunga acuan," jelas Made.

Adapun, raihan dana obligasi akan digunakan untuk ekspansi bisnis pembiayaan roda dua, roda empat, termasuk pembiayaan multiguna. Untuk merealisasikan aksi korporasi ini, perseroan telah menunjuk PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT Trimegah Sekuritas, PT Indo Premier Sekuritas, dan RHB Sekuritas sebagai underwriter.

Tak cuma mengandalkan surat utang, perseroan juga akan mendapatkan pinjaman dari bank luar negeri sebesar US$250 juta. Pinjaman itu bersifat sindikasi dari beberapa bank, seperti bank dari Taiwan, Jepang, dan Singapore.

"Ini hari Senin nanti (4/9) tanda tangan, tenornya 1,5 tahun. Nanti setelah dapat dialihkan menjadi pinjaman rupiah," tutup Made.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER