Moody's Ganjar Surat Utang Gajah Tunggal dengan Rating Caa1

CNN Indonesia
Senin, 31 Jul 2017 18:48 WIB
Penerbitan surat utang US$500 juta tersebut untuk membiayai kembali (refinancing) surat utang sebelumnya, yang jatuh tempo pada Februari tahun depan.
Penerbitan surat utang US$500 juta tersebut untuk membiayai kembali (refinancing) surat utang sebelumnya, yang jatuh tempo pada Februari tahun depan. (www.gt-tires.com)
Jakarta, CNN Indonesia -- Lembaga pemeringkat internasional Moody's Investors Service memberikan peringkat Caa1 untuk surat utang (senior secured notes) yang diterbitkan oleh PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) senilai US$500 juta yang akan jatuh tempo pada 2022 mendatang.

Dalam keterangan resmi Moody's dijelaskan, penerbitan surat utang US$500 juta tersebut untuk membiayai kembali (refinancing) surat utang sebesar US$500 juta yang jatuh tempo pada Februari tahun depan.

"Gajah Tunggal mengumumkan penawaran surat utang ini langkah penting dalam proses refinancing dan memberi isyarat bahwa perusahaan memiliki akses beberapa opsi untuk menangani peningkatan risiko refinancing," papar Vice President and Senior Credit Officer Moody's, Brian Grieser, dikutip Senin (31/7).

Brian menyebut, jika refinancing ini bisa dilakukan, maka rating surat utang terbaru ini berpotensi dinaikan menjadi B2. Hal itu akan mencerminkan Gajah Tunggal performa operasional yang solid, peningkatan metrik kredit, dan mengurangi risiko refinancing.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pinjaman baru ini juga menetapkan persyaratan yang ketat sebagai pembayaran amortisasi secara kuartal yang besar mulai tahun 2018. Moody's menilai, kapasitas perusahaan untuk memenuhi utang persayaratan amortisasi sebesar US$12,5 juta per kuartal akan menjadi beban perusahaan.

"Dan akan membatasi pertumbuhan kapasitas belanja modal Gajah Tunggal," sambung Brian.

Hal ini disebabkan, jatuh tempo surat utang pada Februari tahun depan juga bertepatan dengan penyelesaian proyek jangka panjang perusahaan. Dengan demikian pertumbuhan belanja modal akan menurun sepanjang tahun 2017 hingga 2018.

Menurut Brian, jika perusahaan gagal menyelesaikan proses refinancing maka Moody's akan menurunkan peringkat yang sebelumnya telah diberikan karena dinilai tidak mampu mengumpulkan dana untuk menyelesaikan utang.

Sebelumnya, Moody's juga memberikan peringkat Caa1 untuk surat utang senilai US$500 juta yang akan jatuh tempo pada Februari 2018 dan Corporate Family Rating (CFR).
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER