Usai Sumatera, PLN Berencana Bangun Dua FSRU Lagi

CNN Indonesia
Kamis, 14 Sep 2017 10:11 WIB
PT PLN (Persero) akan membangun dua fasilitas terapung untuk gas alam cair atau Floating Storage Regasification Unit (FSRU), di Jawa Barat dan Gorontalo.
PT PLN (Persero) akan membangun dua fasilitas terapung gas alam cair atau Floating Storage Regasification Unit (FSRU), di Jawa Barat dan Gorontalo. (Dok. PGN)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT PLN (Persero) akan membangun dua lagi fasilitas penyimpanan dan regasifikasi terapung gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG), atau yang kerap disebut Floating Storage Regasification Unit (FSRU), di Jawa Barat dan Gorontalo.

Kepala Divisi Minyak dan Gas PLN Chairani Rachmatullah mengatakan, FSRU di Jawa Barat sedianya untuk mendukung suplai gas kepada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTGU) Jawa 1 dengan kapasitas 2x800 megawatt (MW).

PLN sudah melakukan kontrak dengan pengembang FSRU, yakni konsorsium PT Pertamina (Persero), Marubeni Corporation, dan Sojitz Corporation, yang sedianya juga berperan sebagai pengembang listrik swasta (Independent power Producer/IPP) bagi PLTGU Jawa 1.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Iya, (PLN) yang bangun IPP-nya,” terang Chairani kepada CNNIndonesia.com, Kamis (14/9).


Sementara untuk rencana di Gorontalo, PLN saat ini tengah melakukan proses lelang. Meski demikian, ia enggan menyebut jumlah peserta lelang yang berpeluang menggarap FSRU ini.

“Kami harapkan akhir tahun selesai,” tambah Chairani.

Adapun, dua pembangunan FSRU ini sudah direncanakan di dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Lsitrik (RUPTL) 2017-2026. Menurut rencana tersebut, FSRU Gortontalo akan mendapat pasokan LNG dari PT Badak NGL di Bontang, sementara FSRU Jawa 1 akan mendapat pasokan gas alam cair dari Tangguh Train 3 yang dikelola British Petroleum (BP) Berau Ltd.

Sayang, Chairani tidak mau menyebutkan nilai investasi proyek tersebut. “Belum bisa di-disclose,” pungkasnya.

Sebelumnya, PLN berencana untuk membangun FSRU di Sumatera Utara untuk mendukung PLTGU Sumbagut 3 dan 4 yang rencananya akan dikembangkan anak usaha PLN yakni PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) yang bermitra dengan perusahaan asal Qatar, Nebras Power.

Direktur Pengadaan Strategis 1 PLN Nicke Widyawati menyebut, FSRU ini rencananya juga bisa memasok gas bagi PLTG lain yang berada di Sumatera Utara, utamanya Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Belawan.

“Yang pasti desainnya ada dua pilihan. Apakah FSRU ini hanya untuk suplai Sumbagut 3 dan 4 saja, atau juga yang lain. Jadi ada dua opsi yang sedang dikaji," ungkapnya di DPR, pekan lalu.


Selain membangun tiga unit FSRU, PLN juga akan membangun proyek infrastruktur gas lain yakni dua terminal LNG land-based di Jawa Timur dan Jawa Barat dan tiga klaster pasokan mini LNG yaitu Bangka Belitung-Pontianak-Nias, Indonesia Timur, dan Indonesia Tengah.

Menurut RUPTL, pembangkit listrik tenaga gas akan mengambil porsi 26,7 persen dari bauran energi (energy mix) di tahun 2026 sesuai Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2017 hingga 2026 mendatang.

Oleh karenanya, Indonesia membutuhkan gas sebanyak 1.193 Trilion British Thermal Unit (TBTU), atau tiga kali lipat dibanding tahun 2016 sebanyak 606,5 TBTU. Dari jumlah tersebut, sebanyak 851 TBTU, atau 71,33 persen dari kebutuhan gas bagi pembangkit akan disediakan dari LNG.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER