Investor Asing Gencar Aksi Jual, IHSG Diprediksi Loyo

CNN Indonesia
Rabu, 20 Sep 2017 08:18 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dinilai masih memiliki potensi untuk melemah pada perdagangan hari ini, akibat aksi jual asing yang masih terjadi.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dinilai masih memiliki potensi untuk melemah pada perdagangan hari ini, akibat aksi jual asing yang masih terjadi. (CNN Indonesia/Hesti Rika Pratiwi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dinilai masih memiliki potensi untuk melemah pada perdagangan hari ini, Rabu (20/9), akibat aksi jual asing yang masih terjadi.

Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, jumlah dana asing yang keluar atau aksi jual bersih (net sell) investor asing kemarin mencapai sebesar Rp229,81 miliar. Beruntung, IHSG tetap bertahan di teritori positif.

Tak hanya sikap asing, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) juga dapat menahan penguatan IHSG selanjutnya. Terlebih lagi, jika pelaku pasar melakukan aksi ambil untung (profit taking) merespon penguatan IHSG kemarin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Terutama jika ada sebagian pelaku pasar yang akan memanfaatkan kenaikan tersebut untuk aksi jualnya sehingga makin menahan penguatan yang tersebut," terang Reza dalam risetnya, dikutip Rabu (20/9).

Kendati demikian, IHSG sebenarnya sedang membentuk tren kenaikan. Pasalnya, IHSG terus menguat sejak awal pekan hingga kemarin. Maka dari itu, pelaku diharapkan selalu waspada dengan berbagai sentimen yang dapat mempengaruhi pergerakan indeks.

"Meski secara tren masih terdapat peluang untuk kembali melanjutkan kenaikan namun, kembali harus kembali diuji ketahanannya," sambung Reza.

Berdasarkan sentimen yang ada, ia memprediksi, IHSG bergerak dalam rentang support 5.857-5.879 dan resistance 5.912-5.923.

Senada, analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, pasar tengah menanti kembalinya arus masuk modal asing (capital inflow) untuk mendorong laju IHSG lebih agresif lagi.

"Gelombang capital inflow yang signifikan yang diharapkan dapat mendongkrak kenaikan IHSG untuk dapat terus mencetak rekor tertinggi sepanjang masa yang baru," kata William dalam risetnya.


Selain itu, pelaku pasar juga menunggu rilis data suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) dalam keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG). William memprediksi, IHSG berada dalam rentang support 5.813 dan resistance 5.927.

"Penantian terhadap rilis BI rate juga menjadi salah satu sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG," pungkas William.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER