Anak Usaha Tower Bersama Kantongi Pinjaman Rp700 Miliar

CNN Indonesia
Jumat, 22 Sep 2017 12:02 WIB
Pinjaman itu akan digunakan untuk membayar utang yang terkait dengan fasilitas pinjaman revolving seri B dalam US$1 miliar facilities agreement.
Pinjaman itu akan digunakan untuk membayar utang yang terkait dengan fasilitas pinjaman revolving seri B dalam US$1 miliar facilities agreement. (Dok. Tower Bersama).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) memberikan pinjaman kepada anak usahanya, PT Solu Sindo Kreasi Pratama (SPK) sebesar Rp700 miliar. Dana itu berasal dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi Berkelanjutan II Tahap III 2017.

Direktur Tower Bersama Helmy Yusman Santoso mengatakan, seluruh pinjaman yang dikucurkan kepada anak usahanya akan digunakan untuk membayar utang yang terkait dengan fasilitas pinjaman revolving seri B dalam US$1 miliar facilities agreement.

"Ini akan dibayarkan kepada para kreditur melalui United Overseas Bank Ltd sebagai agen," ujar Helmy dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Jumat (22/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah pembayaran sebagian fasilitas pinjaman revolving seri B, lanjut dia, maka sejumlah utang Solu Sindo otomatis dianggap lunas. Adapun, Tower Bersama mengempit 99,36 persen saham Solu Sindo. Perusahaan terafiliasi dengan Solu Sindo karena Tower Bersama mengendalikan anak usahanya secara tidak langsung.

Sekadar informasi, penerbitan PUB Obligasi Berkelanjutan II Tahap III 2017 oleh Tower Bersama selesai pada 19 September lalu. Dalam hal ini, kupon yang ditawarkan perusahaan sebesar 8,4 persen untuk tenor tiga tahun.

Penerbitan obligasi ini merupakan bagian dari PUB dengan total Rp5 triliun. Sejauh ini, perusahaan baru menerbitkan obligasi dua tahap, yakni Rp230 miliar dan Rp700 miliar. Artinya, Tower Bersama masih memiliki plafon sebesar Rp4,07 triliun.

Terkait kinerja keuangan, perusahaan membukukan laba bersih sebesar Rp509,11 miliar pada semester I 2017. Angka itu turun 39,53 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp841,99 miliar.

Hal ini disebabkan beban perusahaan yang meningkat. Tercatat, beban pokok pendapatan naik 8,22 persen menjadi Rp220,34 miliar dari sebelumnya Rp203,6 miliar. Selain itu, beban usaha juga meningkat 10,65 persen dari Rp151,89 miliar menjadi Rp168,07 miliar.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER