Usai IPO, Emdeki Utama Bangun Dua Pabrik Produk Baru

CNN Indonesia
Senin, 25 Sep 2017 13:55 WIB
Perusahaan akan mengandalkan sebagian dana hasil penawaran umum saham perdana untuk membangun pabrik silica alloy dan carbide desulphuriser.
Perusahaan akan mengandalkan sebagian dana hasil penawaran umum saham perdana untuk membangun pabrik silica alloy dan carbide desulphuriser. (CNN Indonesia/Dinda Audriene)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Emdeki Utama Tbk (MDKI) bakal mengucurkan dana sekitar Rp134 miliar untuk membangun dua pabrik baru pada tahun ini. Kedua pabrik akan menambah portofolio perusahaan setelah pabrik lain yang berada di Driyorejo, Gresik.

Direktur Utama Emdeki Utama Hiskak Secakusuma mengatakan, perusahaan akan mengandalkan sebagian dana hasil penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO) untuk merealisasikan rencana tersebut.

"Untuk pembangunan pabrik high-grade silica alloy sekitar Rp80 miliar-Rp90 miliar, kemudian untuk pabrik carbide desulphuriser kira-kira separuhnya jadi Rp44 miliar," ucap Hiskak, Senin (25/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Sementara itu, perusahaan sendiri mengantongi dana hasil IPO sebesar Rp184 miliar. Sisa dana setelah dikurang biaya pembangunan dua pabrik itu akan digunakan untuk modal kerja perusahaan karbit ini.

Hiskak mengatakan, carbide desulphuriser dan high-grade silica alloy merupakan produk yang dibutuhkan untuk industri baja. Manajemen mengklaim, belum ada perusahaan yang memproduksi keduanya di Indonesia.

"Jadi itu menjadi daya tarik bagi perusahaan untuk melakukan ekspansi usaha," terang Hiskak.

Saat ini, perusahaan hanya memiliki 1 pabrik yang memproduksi kalsium karbida atau karbit dan berlokasi di Gresik. Dengan demikian, pabrik baru yang akan dibangun perusahaan akan menambah varian produk perusahaan nantinya.

"Kontribusi ke perusahaan bila dua pabrik sudah jalan ke pendapatan berkisar 30 persen-35 persen," tutur Hiskak.

Adapun, pembangunan dua pabrik ini juga dapat menyerap masyarakat yang masih menganggur, karena perusahaan membutuhkan setidaknya 150 orang untuk satu pabrik.

Sepanjang tahun lalu, total produksi perusahaan sebanyak 21.185 metrik ton dan volume penjualan 21.169 metrik ton. Hiskak mengatakan, seluruh produk perusahaan tersebut dijual ke pasar domestik.

Pada tahun ini, perusahaan menargetkan meraup pendapatan sebesar Rp451 miliar dan laba bersih sebesar Rp93 miliar. Emdeki Utama optimistis menggapai target tersebut, karena baru mendapatkan kontrak ekspor ke India.

"(Porsi ekspor) mungkin sekitar 20 persen," jelasnya.


Emdeki Utama merupakan emiten ke-22 yang melantai di BEI sepanjang tahun ini. Perusahaan melepas 307.250.000 lembar saham baru atau 17 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

Dalam hal ini, perusahaan memasang harga penawaran sebesar Rp600 per saham. Pada perdagangan perdananya, harga saham perusahaan dibuka sesuai dengan harga penawaran. Namun, harga saham terpantau terus turun hingga 9,17 persen ke level Rp545 per saham.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER