76 Perusahaan Sekuritas Untung hingga Tengah Tahun

Dinda Audriene Muthmainah | CNN Indonesia
Senin, 25 Sep 2017 18:16 WIB
Bursa Efek Indonesia mengklaim kebijakan transaksi marjin telah meningkatkan nilai rata-rata harian marjin sejalan dengan jumlah saham.
Jumlah anggota bursa (AB) atau perusahaan sekuritas yang berhasil membukukan laba bersih hingga pertengahan tahun ini meningkat tipis menjadi 76 AB, dari posisi akhir tahun lalu 74 perusahaan. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa).
Jakarta, CNN Indonesia -- Jumlah anggota bursa (AB) atau perusahaan sekuritas yang berhasil membukukan laba bersih hingga pertengahan tahun ini meningkat tipis menjadi 76 AB, dari posisi akhir tahun lalu sebanyak 74 perusahaan.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Efek Indonesia (BEI) Alpino Kianjaya mengatakan, jumlah AB yang untung terpantau meningkat sejak 2015. Disebutkan, jumlah AB yang untung pada 2015 sebanyak 62 AB, sedangkan 43 AB membukukan rugi.

"Tahun 2016 naik menjadi 74 AB, tapi 39 AB masih merugi," ucap Alpino, Senin (25/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Alpino, semakin banyak AB yang membukukan keuntungan ditopang oleh laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang bergerak menguat dan mencetak rekor tertingginya berkali-kali.

"Jadi dengan indeks cetak rekor, lalu kami terapkan relaksasi marjin maka tentunya transaksi meningkat, laba bersih naik," sambung Alpino.

BEI telah menerapkan transaksi marjin pada awal tahun ini. Dengan demikian, investor dapat membeli saham bernilai lebih besar dari modal yang disetorkan. Namun, transaksi marjin hanya bisa dilakukan melalui AB yang memiliki modal kerja bersih disesuaikan (MKBD) diatas Rp250 miliar.


Dengan adanya relaksasi marjin, BEI mengklaim, nilai rata-rata harian marjin dapat meningkat seiring dengan jumlah saham yang dapat ditransaksikan secara marjin.

Misalnya saja, pada Maret lalu rata-rata transaksi harian marjin saham meroket 180 persen dari Rp148 miliar menjadi Rp400 miliar.

Sementara itu, pendorong kinerja AB lainnya berasal dari keberhasilan emiten yang meraup keuntungan dari segi laba bersih maupun pendapatan. Dengan demikian, kondisi itu tambah menarik investor untuk berinvestasi di pasar modal.

(lav/lav)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER