Jakarta, CNN Indonesia -- PT Angkasa Pura II (Persero) menjajakan paket investasi pengembangan Bandara Internasional Kualanamu, Sumatra Utara sebesar Rp11 triliun. Yakni, paket senilai Rp7 triliun dan Rp4 triliun.
"Melalui paket investasi ini, investor dapat memiliki saham maksimal 49 persen di perusahaan yang akan berperan sebagai pengelola Bandara Internasional Kualanamu," ujar Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin, mengutip ANTARA, Minggu (1/10).
Ia merinci, investasi paket I mencakup pengembangan runway, sehingga bandara dapat melayani penerbangan pesawat berbadan lebar Airbus 380-800. Lalu, perluasan area kargo menjadi 24.715 meter persegi dari posisi saat ini 13.450 meter persegi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, terminal penumpang menjadi 224.256 meter persegi atau saat ini berkapasitas 9 juta penumpang per tahun menjadi 17 juta penumpang per tahun.
Paket I ini merupakan bagian dari tahapan pengembangan bandara dari keseluruhan 3 tahap yang direncanakan. Ditargetkan, pengembangan Paket I dapat dimulai pada 2018 mendatang.
Disamping investasi paket I tersebut, AP II juga menawarkan investasi paket II senilai Rp4 triliun untuk pengelolaan lahan sekitar 200 hektare guna pengembangan area komersial yang berada di luar terminal penumpang.
Area komersial dibangun berkonsep ‘airport city’, di mana terdapat hotel bintang 3, 4, dan 5. Kemudian, hipermarket, gedung perkantoran hingga rumah sakit dan bioskop.
"Tujuan AP II menawarkan investasi tidak lain agar mendapatkan sumber pendanaan secara cepat guna melakukan ekspansi, sehingga pelayanan di Bandara Internasional Kualanamu dapat semakin meningkat. Di samping itu, membuat bandara ini mampu berperan signifikan dalam mendorong perekonomian nasional," kata Awaluddin.
Selain itu, lanjut dia, perseroan juga menggunakan prinsip kehati-hatian dalam memilih investor untuk kerja sama. Salah satu syarat adalah rekanan tersebut harus memiliki keahlian kelas dunia dalam hal pengelolaan bandara.
Sebagaimana diketahui, Bandara Internasional Kualanamu merupakan bandara terbesar kedua yang dikelola AP II, setelah Bandara Internasional Soekarno Hatta.
Pergerakan penumpang di Kualanamu meningkat setiap tahunnya hingga kini mencapai 9 juta penumpang per tahun atau mencapai kapasitas bandara.
AP II memiliki rencana pengembangan hingga terminal penumpang berkapasitas 42 juta penumpang pada 2027 mendatang.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menambahkan, pengembangan Bandara Internasional Kualanamu termasuk bagian dari upaya pemerintah dalam meningkatkan sektor logistik dan konektivitas transportasi di Indonesia.