SMF Genjot Penyaluran KPR ke BPD dan Multifinance Tahun Depan

CNN Indonesia
Rabu, 18 Okt 2017 17:56 WIB
PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) akan menggenjot penyaluran pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah ke BPD dan multifinance agar pilihan beragam.
Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF akan menggenjot penyaluran pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) ke Bank Pembangunan Daerah (BPD) dan perusahaan pembiayaan (multifinance). Tujuannya, agar pilihan fasilitas KPR masyarakat kian beragam.

Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo mengatakan, saat ini sudah ada 26 BPD yang bekerjasama dengan perusahaan untuk menyalurkan KPR. Hanya saja, baru sekitar 14 BPD yang aktif menyalurkan KPR.

Hal itu menyebabkan nilai penyaluran KPR masih minim dan kalah dari perbankan nasional seperti PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Makanya kami ingin mereka bisa sebanyak dan sebesar mungkin salurkan KPR, termasuk yang masih kami beri pelatihan untuk mulai salurkan KPR," ujar Ananta, Rabu (18/10).

Menurutnya, porsi penyaluran pembiayaan KPR ke BPD harus digenjot lantaran perbankan daerah punya potensi yang besar untuk menggaet lebih banyak masyarakat yang ingin memanfaatkan KPR.

"Karena mereka lebih tahu karakter masyarakat dan kebutuhan daerah. Lalu, agar lebih merata penyaluran KPR ke pelosok daerah," katanya.

Sayang, Ananta masih enggan berbagi target berapa besar porsi penyaluran pembiayaan KPR dari perusahaan ke BPD pada tahun depan. Namun, ia memastikan nilainya akan bertumbuh dibandingkan tahun ini.

Terkait penyaluran pembiayaan ke multifinance, Kepala Bagian Sekuritisasi dan Pembiayaan I SMF Roes Januhersyah bilang, saat ini sudah ada lima perusahaan yang bekerjasama dengan SMF. Terdiri dari PT MNC Finance, PT Batavia Prosperindo Finance, PT Chandra Sakti Utama Leasing (CSUL Finance), PT Verena Multi Finance, dan PT BFI Finance Indonesia.


"Tapi memang nilai penyalurannya masih sedikit, hanya Rp1,25 miliar," ucap Yan, sapaan akrabnya.

Yan bilang, perusahaan ingin menggenjot pembiayaan ke multifinance lantaran potensinya besar karena dinilai dekat dengan masyarakat.

Penyaluran melalui multifinance juga mendorong fasilitas KPR masyarakat kian beragam, sehingga suku bunga yang ditawarkan lebih banyak dan bisa mempercepat kepemilikan rumah bagi masyarakat.

"Kami mau sediakan semua segmen. Jadi, ada KPR yang dari bank konvensional, bank syariah, bank daerah, hingga multifinance," kata Yan.

Kendati demikian, saat ini pembiayaan penyaluran KPR ke multifinance masih program uji coba yang diluncurkan sejak awal tahun ini dan akan lebih dulu dievaluasi SMF. Namun, bila efektif dan prospektif, tentu akan digenjot tahun depan.

Yan mengaku, saat ini sudah ada sekitar 18 multifinance yang tertarik mendapat pembiayaan dari SMF. Hanya saja, tak semuanya bisa mendapat pembiayaan pada tahun depan karena perusahaan tetap harus selektif memilih multifinance.

"Syaratnya, setidaknya harus rating layak investasi BBB. Lalu, kami mau lihat kemampuan kewajiban mereka bagaimana, infrastrukturnya memadai atau tidak? Karena KPR ini kan jangka panjang," jelasnya.

Sayang, Yan masih enggan berbagi soal tingkat kompetitif suku bunga dari masing-masing perusahaan penyalur KPR yang mendapat pembiayaan dari SMF.

"Yang pasti, suku bunga dari kami kompetitif. Tapi suku bunga KPR tergantung mereka, kan mereka juga ambil margin," pungkasnya.

Per kuartal III/2017, realisasi penyaluran pembiayaan SMF telah mencapai Rp4,2 triliun dari target Rp5,7 triliun. Pembiayaan telah diberikan kepada sekitar 128 ribu debitur.

Sampai akhir tahun, perusahaan menargetkan dapat memberi pembiayaan KPR kepada 7.500 debitur lagi.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER