SMF Salurkan Pembiayaan Rp5,2 Triliun

CNN Indonesia
Senin, 16 Okt 2017 18:45 WIB
PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) telah menyalurkan pembiayaan hingga kuartal III/2017 sebesar Rp5,2 triliun, naik 18 persen dari periode sebelumnya.
PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) telah menyalurkan pembiayaan hingga kuartal III/2017 sebesar Rp5,2 triliun, naik 18 persen dari periode sebelumnya. (CNN Indonesia/Elisa Valenta Sari).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) telah menyalurkan pembiayaan hingga kuartal III/2017 sebesar Rp5,2 triliun atau meningkat 18 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo mengatakan, sebagian besar dana itu berupa penyaluran pinjaman. Angka itu akan terus bertambah pada kuartal IV atau jelang akhir tahun ini berkisar Rp1 triliun.

"Kalau berupa sekuritisasi nya masih Rp1 triliun," ucap Ananta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait sekuritisasi aset, SMF menargetkan dapat menerbitkan hingga Rp2 triliun pada tahun ini. Untuk mencapainya, manajemen akan berfokus pada penerbitan sekuritisasi aset penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) berbasis syariah.


Sementara itu, bila dihitung sejak SMF berdiri, perusahaan tercatat menyalurkan dana dari pasar modal ke penyalur KPR sebesar Rp32,64 triliun. Bila dirinci, sekuritisasi sebesar Rp8,15 triliun dan pembiayaan pinjaman Rp24,48 triliun.

"Dana yang telah dialirkan tersebut telah membiayai 672.109 debitur dari Aceh sampai Papua," terang Ananta.

Hari ini, Senin (16/10), SMF telah mencatatkan penerbitan obligasi senilai Rp1 triliun. Secara akumulasi, perseroan telah menerbitkan obligasi sebanyak 29 kali dengan total nilai Rp19,2 triliun.

"Penerbitan obligasi ini bertujuan untuk mendukung Program Satu Juta Rumah, melalui penyaluran pinjaman (refinancing atas KPR)," sambung Ananta.

Lebih lanjut Ananta menjelasan, penawaran obligasi ini mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak empat kali atau mencapai Rp3,8 triliun. Meski begitu, perusahaan tidak meningkatkan target raihan dana obligasi.

"Kami disiplin, kami hanya terbitkan dan saluarkan Rp1 triliun," tegas Ananta.

Untuk tahun depan, perusahaan berencana menerbitkan obligasi paling cepat pada kuartal I 2018. Namun, Ananta masih enggan sesumbar terkait target raihan dana.

Perusahaan sendiri memperoleh laba bersih sekitar Rp319 miliar pada sembilan bulan pertama ini, atau naik sekitar 20 persen.

"Pendorongnya karena bisnis perumahan benar-benar bagus, kami menyalurkan pinjaman dan sampai sekarang kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) nol loh," papar Ananta.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER