Sentimen Pasokan Arab Saudi dan AS Kerek Harga Minyak Mentah

CNN Indonesia
Rabu, 25 Okt 2017 07:49 WIB
Harga Minyak mentah ditutup menguat pada perdagangan Selasa (24/10) berkat sentimen pembatasan pasokan dari Arab Saudi dan produksi Amerika Serikat Menurun.
Harga Minyak mentah ditutup menguat pada perdagangan Selasa (24/10) berkat sentimen pembatasan pasokan dari Arab Saudi dan produksi Amerika Serikat Menurun. (REUTERS/Sergei Karpukhin).
Jakarta, CNN Indonesia -- Harga minyak mentah ditutup menguat pada perdagangan Selasa (24/10) berkat sentimen pembatasan pasokan dari Arab Saudi dan penurunan produksi Amerika Serikat (AS) yang masih berlanjut.

Dikutip dari Reuters, harga minyak mentah Brent naik US$0,22 sen atau 0,38 persen menjadi US$57,59 per barel. Sedangkan harga minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) naik US$0,34 atau 0,65 persen menjadi US$52,24 per barel.

Menteri Energi Arab Saudi Khalid Al-Falih mengatakan, negaranya fokus untuk mengurangi pasokan minyak ke negara-negara industri dari nilai rata-rata ekspor mereka selama lima tahun terakhir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Pernyataan ini turut memberi sinyal bahwa perpanjangan pembatasan produksi minyak oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Bumi (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC) dan Non OPEC akan berlanjut.

"Ketika kami mendekati itu (rata-rata lima tahun), kami akan memutuskan bagaimana kami dengan lancar keluar dari pengaturan saat ini," kata Al-Falih.

Dia menambahkan, pihaknya mungkin beralih ke pengaturan yang berbeda untuk menjaga agar penawaran dan permintaan tetap seimbang sehingga tak kembali dalam kondisi pasokan yang lebih tinggi.

Sementara itu, pemangkasan produksi OPEC dan Non OPEC telah mencapai 1,8 juta barel per hari (bph) sejak Januari. Kesepakatan itu pun akan berjalan sampai Maret 2018 dan sinyalnya akan kembali diperpanjang untuk menjaga harga.

Kendati begitu, pasar minyak khawatir bila setelah kesepakatan pasokan berakhir, produsen akan meningkatkan pengiriman lagi dan menyebabkan harga turun.

Lalu, penguatan harga juga datang dari penurunan produksi minyak AS yang terus berlanjut. Tercatat, produksi minyak AS turun 2,5 juta barel dalam lima pekan terakhir.


Sentimen lain, meningkatnya pasokan Irak yang merupakan negara produsen kedua terbesar yang tergabung dalam OPEC, setelah sebelumnya berkurang akbat ketegangan referendum kemerdekaan Kurdistan dari pemerintah pusat.

Tercatat, aliran minyak dari Irak ke Pelabuhan Ceyhan, Turki telah meningkat sekitar 300 ribu bph, setelah sebelumnya turun hingga 600 ribu bph.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER