Kenaikan IHSG Bikin Nasabah Unitlink 'Gatal' Tarik Dana

CNN Indonesia
Jumat, 27 Okt 2017 18:29 WIB
Sebagian nasabah unitlink memanfaatkan kondisi pasar modal yang tengah moncer untuk mendapatkan keuntungan dengan mengajukan penarikan sebagian.
Sebagian nasabah unitlink memanfaatkan kondisi pasar modal yang tengah moncer untuk mendapatkan keuntungan dengan mengajukan penarikan sebagian. (CNN Indonesia/Hesti Rika).
Jakarta, CNN Indonesia -- Kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat menembus level 6.000 membuat nasabah unitlink untuk menarik sebagian dananya demi menikmati untung.

Unitlink merupakan produk asuransi jiwa berbasis investasi. Ini berarti, premi yang dibayar nasabah unitlink tidak hanya masuk ke keranjang proteksi, tetapi juga ke keranjang investasi.

Wakil Direktur Utama BNI Life Insurance Geger N Maulana mengatakan, ada sebagian nasabah yang memanfaatkan kondisi pasar modal yang tengah moncer ini untuk mendapatkan keuntungan dengan mengajukan penarikan sebagian (klaim partial withdrawal).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Beberapa nasabah kami yang memiliki unitlink berbasis saham mengoptimalkan momentum kenaikan IHSG ke level 6.000-an," ujar Geger kepada CNNIndonesia.com, Jumat (27/10).

Namun begitu, dampak penarikan sebagian investasi nasabahnya tidak berdampak signifikan pada jumlah dana kelolaan perusahaan. Pasalnya, jumlah nasabah yang mengambil untung tersebut terbilang tidak terlalu marak.

"Nasabah-nasabah kami juga lebih mature (matang), mereka horizon-nya bukan jangka pendek," terang dia.

Hal ini terbukti dari jumlah pertumbuhan klaim partial withdrawal yang masih terbilang di bawah tiga persen bila dibandingkan dengan kondisi normal.

Sementara, hingga pertengahan tahun ini, mayoritas nasabah memilih keranjang saham dalam basis penempatan dananya di unitlink.

Setali tiga uang, Direktur Utama Wannartha Life Yanes Matulatuwa mengungkapkan, mayoritas nasabah unitlink memiliki orientasi jangka panjang dalam berinvestasi.

Makanya, meski ada aksi profit taking dari nasabahnya, jumlahnya tidak signifikan.

"Saya pikir, sangat kecil, karena tipikal nasabah Indonesia yang bukan tipe profit taker," kata Yanes.

Namun demikian, kecilnya jumlah klaim partial withdrawal di Wanaartha Life juga tak lepas dari masih sedikitnya jumlah dana kelolaan (Under Asset Managamenet/AUM) perusahaan yang hingga akhir September 2017 tercatat sebesar Rp120 miliar.

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Togar Pasaribu menyatakan, klaim partial withdrawal yang dilakukan karena kenaikan IHSG biasanya hanya dilakukan oleh sebagian kecil nasabah unit link.

"Ini sebenarnya bergantung dari preferensinya para pemegang polis," tutur Togar.

Unitlink sendiri, lanjut Togar, merupakan salah satu produk asuransi dengan tujuan jangka panjang. Sehingga, belum tentu seluruh pemegang polis serta merta menjual unit reksa dana sahamnya ketika IHSG tengah melejit.

"Jadi, apakah para pemegang polis otomatis akan jual bila indeks naik, kayaknya sih enggak ya," pungkasnya. 

Sekadar mengingkatkan, IHSG menembus rekor terbarunya hingga ke level 6.025 pada penutupan hari Rabu (25/10) kemarin. Setelah itu, laju IHSG terpantau melemah pada perdagangan Kamis (26/10) dan ditutup di level 5.995.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER