Jakarta, CNN Indonesia -- Investor reksa dana agaknya tidak mau ketinggalan meraup untung dari momentum kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Pukul 10.49 tadi, Jumat (27/10), IHSG kembali menyentuh level 6.000 setelah dibuka di level 5.998.
Sebelumnya, untuk pertama kalinya, IHSG mengukir sejarah baru tembus ke level 6.025 pada Rabu (25/10). Level 6.000 sudah diperkirakan banyak analis di sepanjang tahun ini.
Walhasil, ketika ramalan banyak analis terjadi, investor berbondong-bondong melakukan pencairan (redemption) lebih tebal dari hari-hari biasanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Pemasaran dan Produk Mandiri Manajemen Investasi Endang Astharanti mengatakan, nilai pencairan investor reksa dana meningkat Rp2 miliar menjadi Rp10 miliar dibandingkan pencairan pada hari-hari biasanya.
"
Redemption saham biasanya Rp0 sampai Rp10 miliar. Kemarin, saat IHSG naik, jumlah
redemption sekitar Rp10 miliar-Rp12 miliar," imbuh Endang kepada CNNIndonesia.com, Jumat (27/10).
Meski demikian, ia melanjutkan, peningkatan pencairan portofolio investor ini sebagai hal lazim.
Toh, jumlahnya tidak terlalu signifikan. Realitas ini terjadi akibat jumlah kepemilikan reksa dana saham tidak mendominasi di MMI.
"Jumlah memang tidak banyak, karena di beberapa agen penjual kami banyak distribusi produk reksa dana pasar uang dan reksa dana terproteksi," tutur dia.
Lebih rinci dia menjelaskan, dana kelolaan (Asset Under Management/AUM) MMI saat ini banyak ditempatkan dalam produk reksa dana terproteksi atau mencapai 30,7 persen dari total dana kelolaan. Diikuti oleh reksa dana saham sebesar 20,2 persen.
Selanjutnya, komposisi dana kelolaan untuk jenis reksa dana pasar uang sebesar 17,2 persen, reksa dana pendapatan tetap 12,7 persen, dan campuran 0,6 persen. Secara keseluruhan, total dana kelolaan perusahaan per akhir Septermber 2017 sebesar Rp50,5 triliun.
"Tapi, untuk reksa dana saja Rp41,2 trilun," imbuh Endang.
Sementara itu, sisanya berasal dari dana kelolaan produk Kontrak Pengelolaan Dana (KPD) atau
discretionary fund, Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT), serta Kontrak Investasi Kolektif (KIK) Efek Beragun Aset (KIK EBA).
Ia menyebutkan, penambahan jumlah
redemption ini mayoritas dilakukan oleh investor ritel. Sementara, hanya sedikit investor institusi yang mencairkan dananya.
"Beberapa bank memang ada redemption dari nasabah individual untuk
profit taking,” katanya.
Setali tiga uang, investor di Panin Asset Management juga mengakui ada beberapa investor yang langsung mengambil untung dari kenaikan IHSG.
"Ketika IHSG mencapai rekor memang banyak yang memanfaatkan untuk kesempatan
profit taking," ujar Direktur PAM Rudiyanto.
Ia mengatakan,
redemption tersebut banyak menghantam produk reksa dana saham dan campuran. Namun, ia tidak memiliki angka pasti terkait jumlah pencairan yang dilakukan oleh investor.
"
Redemption sebenarnya kegiatan biasa," terang dia.
Adapun, hingga akhir September 2017, total dana kelolaan PAM sebesar Rp9,5 triliun dengan jumlah investor sebanyak 61.792 investor.
Dari sisi komposisinya sendiri, reksa dana saham memimpin besaran jumlah dana kelolaan mencapai Rp6,26 triliun. Kemudian, reksa dana campuran mengekor dengan jumlah Rp1,75 triliun, reksa dana pendapatan tetap Rp534,17 miliar, reksa dana terproteksi Rp720,21 miliar, dan reksa dana pasar uang Rp233,88 miliar.