Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia (BI) menilai, kenaikan peringkat kemudahan berbisnis (Ease of doing business/EODB) Indonesia, akan mendorong aliran masuk investasi dan pertumbuhan ekonomi pada 2019 sebesar 5,7 persen.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo di sela sebuah seminar di Jakarta, Rabu, mengatakan kenaikan peringkat "EODB" dari Bank Dunia merupakan bukti reformasi struktural perekonomian di domestik terus berjalan.
"Semoga ini dukung 'outlook' ekonomi Indonesia tahun ini 5,2 persen dan tahun depan 5,4 persen. Tapi kalau 2019 pertumbuhan ekonominya bisa lebih tinggi, 5,5 persen. Bahkan, kami perkirakan 2019 bisa dekati batas atasnya 5,7 persen," ujar Perry di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Rabu (1/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laporan terbaru Kelompok Bank Dunia bertajuk "
Doing Business 2018: Reforming to Create Jobs" yang dirilis Rabu ini mencatat peringkat kemudahan berusaha di Indonesia naik dari posisi 91 menjadi 72 dari 190 negara.
Perry mengatakan kenaikan peringkat itu seiring dengan reformasi yang dilakukan pemerintah dan pemangku kepentingan lain untuk memudahkan perizinan usaha, antara lain di sektor listrik, transportasi, dan juga konstruksi.
Ia pun meyakini, penanaman modal asing, modal dalam negeri dan investasi portofolio akan meningkat di dua bulan terakhir pada 2017.
"Ini juga akan tingkatkan tidak hanya '
confidence' (percaya diri), tetapi juga keyakinan investor baik domestik dan internasional bahwa melakukan usaha semakin lama semakin mudah," jelas dia.