Pemerintah Klaim Industri Sawit Bantu Pengentasan Kemiskinan

CNN Indonesia
Jumat, 03 Nov 2017 02:58 WIB
Menurut catatan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, setidaknya ada 14 juta kepala keluarga yang terlibat dalam industri sawit di Indonesia.
Menurut catatan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, setidaknya ada 14 juta kepala keluarga yang terlibat dalam industri sawit. (CNN Indonesia/Yuliyanna Fauzi).
Nusa Dua, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengklaim, industri kelapa sawit memberi sumbangan pada cita-cita Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk pengentasan kemiskinan dan ketimpangan.

Hal ini tercermin dari suburnya pertumbuhan industri komoditas unggulan, yang berdampak pada penyerapan tenaga kerja. Menurut catatannya, setidaknya ada 14 juta kepala keluarga yang terlibat dalam industri sawit.

"Didalamnya sangat berperan pengentasan kemiskinan dan juga pengembangan remote area. Yang tadinya belum tersentuh pembangunan, kini tersentuh berkat industri ini," ujarnya membuka 13th Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) and 2018 Price Outlook di Nusa Dua, Bali, Kamis (2/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Ia menerangkan, kesempatan kerja bagi belasan juta kepala keluarga tersebut juga cukup merata, yaitu tersebar ke 22 provinsi dengan total luas lahan perkebunan mencapai 12 juta hektare di seluruh Indonesia.

Tak hanya berdampak pada penyerapan tenaga kerja, kontribusi dari industri kelapa sawit juga membuat pendapatan masyarakat meningkat. Sayang, ia belum menyebut pasti berapa angka pendapatan rata-rata pekerja dari industri ini.

Namun, meningkatnya produksi dan ekspor dari sektor ini setiap tahunnya disebut bisa menjadi bukti bahwa perkembangan industri memberi dampak peningkatan pendapatan bagi pekerja di sektor ini.


Setidaknya produksi minyak sawit mentah (Crude Palm Oils/CPO) mencapai 35 juta ton pada tahun lalu. Tahun ini, sesuai dengan target dari Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) diproyeksi meningkat menjadi 36,5 juta ton.

Adapun dari total produksi pada tahun lalu, Darmin mencatat bahwa sekitar 25 juta ton diperdagangkan secara internasional atau diekspor ke beberapa negara mitra dagang Indonesia dengan tingkat harga yang baik.

Misalnya, India, China, Uni Eropa, dan negara-negara lain yang termasuk tujuan baru ekspor CPO dari Indonesia. Sehingga, memberi peningkatan pada pendapatan pekerja di sektor industri kelapa sawit. 

Makanya, Darmin menilai bahwa sektor industri ini perlu mendapatkan perhatian lebih dari seluruh pemangku kebijakan, mulai dari pemerintah pusat, dunia usaha, pemerintah daerah (pemda), petani kecil, hingga masyarakat pada umumnya.

Tujuannya, agar daya saing dan manfaat dari sektor ini terus meningkat, tak hanya secara industri, namun juga secara nasional terhadap pertumbuhan ekonomi Tanah Air.

Salah satu caranya dengan mempercepat sertifikasi lahan bagi petani kecil, sehingga mereka mendapat jaminan yang lebih besar dari pemerintah untuk mengembangkan industri ini.

"Pemerintah ingin dan sudah berketetapan untuk benahi persoalan pertanahan. Kami ingin bantu rakyat yang penguasaan lahannya masih kecil-kecil. Oleh karena itu, pemerintah launching (meluncurkan) sejak awal tahun, suatu program besar, yaitu reforma agraria," pungkasnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER