Mendag 'Ngotot' Perlambatan Konsumsi Bukan Karena Daya Beli

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Senin, 06 Nov 2017 17:57 WIB
Menurut Mendag, masyarakat lebih senang membelanjakan uangnya pada kesenangan (leisure), seperti jalan-jalan dan wisata.
Menurut Mendag, masyarakat lebih senang membelanjakan uangnya pada kesenangan (leisure), seperti jalan-jalan dan wisata. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menegaskan, perlambatan konsumsi hingga kuartal ketiga ini bukan karena pelemahan daya beli. Menurut dia, pola konsumsi masyarakat tengah bergeser.

Badan Pusat Statistik (BPS) melansir, pertumbuhan konsumsi rumah tangga selama Juli-September tahun ini hanya sebesar 4,93 persen atawa melambat dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni 5,01 persen.

"Tidak ada urusan daya beli," ujarnya di kantor Kementerian Perdagangan, Senin (6/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mantan politisi ini mengungkapkan, pola konsumsi masyarakat tengah mengalami peralihan. Masyarakat lebih senang membelanjakan uangnya pada kesenangan (leisure), seperti jalan-jalan dan wisata. Sementara, kaum milenial juga mulai beralih pada toko daring (online).

"Anak muda sekarang untuk jalan memilih item, naik turun tangga sudah malas. Mereka pilihannya lihat instagram atau mereka ke special store (toko khusus),” katanya.
 
Meskipun perusahaan ritel menutup beberapa gerainya, buktinya laporan keuangan perusahaan juga masih menunjukkan tren positif. 

Enggartiasto optimistis, konsumsi masyarakat malah bakal kian kencang. Hal itu sesuai dengan tren tahunan. Apalagi, Kemendag berupaya terus bekerja sama dengan berbagai kementerian dan lembaga untuk menjaga laju inflasi agar tidak menggerus daya beli masyarakat. 

Secara umum, Enggartiasto menilai, pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga cukup menggembirakan. Pasalnya, tren pertumbuhan terus menunjukkan tren kenaikan. Terlebih, pertumbuhan ekonomi juga diiringi dengan inflasi yang terjaga.

"Sekarang ini, di mana lagi negara di dunia yang bisa lebih cepat dan lebih tinggi," pungkasnya. (bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER