Ekonom Beri Jurus Perketat Utang untuk Negara

Lavinda | CNN Indonesia
Jumat, 24 Nov 2017 17:27 WIB
Ekonom merekomendasikan pemerintah untuk mencari alternatif pendanaan infrastruktur dengan beban bunga efisien melalui penerbitan obligasi.
Ekonom merekomendasikan pemerintah untuk mencari alternatif pendanaan infrastruktur dengan beban bunga efisien melalui penerbitan obligasi. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A.).
Jakarta, CNN Indonesia -- Ekonom Universitas Brawijaya Candra Fajri Ananda merekomendasikan pemerintah untuk mencari alternatif pendanaan untuk proyek infrastruktur dengan beban bunga efisien yakni, melalui penerbitan obligasi dan skema infrastructure fund.

Menurut dia, cara tersebut merupakan salah satu alternatif untuk mengurangi beban bunga utang pemerintah terhadap pendanaan proyek infrastruktur yang sedang digarap. Terlebih, peringkat investasi yang diberikan oleh sejumlah lembaga rating kepada pemerintah saat ini sudah mumpuni dan mampu mendorong tingkat bunga utang lebih kompetitif.

"Kebetulan pemerintah kan lagi dipercaya, investment grade kita bagus, tingkat bunga kita juga bagus, inflasi bagus. Jadi akhirnya kalau obligasi dijual pasti kebayar." tuturnya di Jakarta, Kamis (23/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Lebih lanjut, ia mengimbau agar pemerintah mengevaluasi kembali anggaran belanja pemerintah yang saat ini dinilai kurang efektif. Alasannya, demi mengurangi utang pemerintah.

Di sisi yang sama, ekonom dan Direktur Institute for Development of Economics & Finance (INDEF) Enny Sri Hartati mengungkapkan, sumber lain pembiayaan proyek infrastruktur seharusnya bisa dilakukan melalui skema infrastructure fund.

"Jadi pembiayaan ini banyak skemanya, termasuk di dalam pembiayaan untuk infrastruktur. Tidak hanya Public Private Partnership (PPP), tapi juga ada namanya infrastructure fund." jelasnya.

Pasalnya, ia menilai pembengkakan utang yang diakibatkan untuk pendanaan pembangunan proyek infrastruktur bisa memberikan dampak negatif bagi pemerintah dan masyarakat.

Ia menilai proyek-proyek infrastruktur yang tengah digarap pemerintah terlalu bersifat jangka panjang dan kurang mampu memberikan timbal balik bagi pendapatan pemerintah dalam jangka pendek. (ditt)

(lav/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER